Otoseken.id - Di mobil dengan transmisi manual, kopling merupakan komponen untuk mentransfer tenaga mesin ke roda.
Bila kopling bermasalah, tentu mobil tak dapat berjalan atau perjalanan Anda akan terganggu akibat kopling slip.
Oh ya, pada dasarnya, sistem kerja kopling di transmisi manual masih terbagi menjadi dua, yaitu menggunakan kabel atau fluida berupa minyak.
Nah, bagaimana cara mendeteksi masalah pada kopling di transmisi manual?
Baca Juga: Servis Berkala Honda Brio Transmisi Manual di Bengkel Resmi, Segini Biayanya
Salah satu masalah umum pada kopling di transmisi manual adalah kampas pada pelat kopling telah tipis.
Bila kampas pada pelat kopling telah tipis, tentu kemampuan untuk menahan putaran mesin akan semakin sulit.
Biasanya, hal ini dapat dideteksi ketika pedal kopling diangkat hingga mendekati titik maksimal, kendaraan baru mulai bergerak.
Kalau hal ini terjadi bisa diduga pelat kopling di transmisi manual sudah tipis.
Baca Juga: Kenali Ciri-ciri Master Kopling Mobil Transmisi Manual Bermasalah
Meski juga ada kemungkinan penyetelan pedal yang tidak tepat bila kopling masih menggunakan sistem kabel.
Cara lainnya, Anda dapat menghidupkan mesin, injak pedal kopling hingga penuh dan pindahkan tuas trasnmisi ke posisi gigi 1.
Injak pedal rem dengan kaki kanan kemudian, angkat pedal kopling secara perlahan.
Bila mesin langsung mati, bertanda pelat kopling masih bagus.
Langkah terakhir, Anda dapat mengendarai mobil di jalan menanjak lalu injak pedal gas secara tiba-tiba.
Bila putaran mesin meninggi tanpa dibarengi dengan penambahan kecepatan, menandakan kopling telah slip dan perlu segera diganti.
Demikian cara mendeteksi masalah pada kopling di transmisi manual.
Dampak Kopling Mobil Manual Salah Setel, Komponen Ini Imbasnya
Otoseken.id - Pada mobil manual, pengoperasian kopling juga dengan cara menginjak pedal.
Pedal kopling ini yang bertugas untuk melepas dan menyambungkan kopling.
Seringkali untuk mendapatkan posisi pedal kopling yang pas maka pemilik mobil melakukan penyetelan kopling.
Namun, seringkali penyetelan kopling ini tidak pas sehingga menimbulkan masalah.
Baca Juga: Tanda-tanda Kampas Kopling Mobil Manual Tipis, Langsung Ganti Baru
Ada yang menyetel kopling terlalu rendah dan ada juga yang menyetel kopling terlalu tinggi.
"Penyetelan kopling yang salah sebenarnya akan berdampak pada masalah di komponen kopling," buka Andrie Cahyadi, owner bengkel X-Boost Station di Harapan Jaya, Bekasi.
"Sebagai contoh bila penyetelan kopling terlalu rendah maka saat pedal kopling diinjak, kampas kopling tidak lepas menyeluruh dari clutch cover," tambahnya.
Hal ini akan menyebabkan kampas kopling terus bergesekan dan cepat mengalami keausan.
Otomatis kemampuan kopling akan cepat menurun.
Pun demikian dengan penyetelan kopling yang terlalu tinggi.
Baca Juga: Ternyata Begini Efek Kampas Kopling Transmisi Matik Mulai Habis
"Penyetelan pedal kopling yang terlalu tinggi akan membuat transfer tenaga mesin ke transmisi menjadi slip karena kampas kopling tidak menempel seluruhnya," sebut Andrie.
Akibat kopling slip ini juga akan membuat kampas kopling menjadi cepat habis.
Maka dari itu ada baiknya penyetelan kopling tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi agar menghindari kerusakan pada komponen kopling mobil.