Otoseken.id - Power steering mempermudah pengemudi dalam mengoperasikan setir supaya lebih ringan, namun ada beberapa faktor yang menyebabkan power steering mobil bisa rusak.
Umumnya kebanyakan mobil di Indonesia menggunakan dua jenis power steering, yakni power steering hiraulis dan power steering elektrik.
Secara sederhana power steering hidraulis mengandalkan fluida sehingga memerlukan oli dan pompa, power steering hidraulis bisa kita temukan pada Toyota Kijang Innova, Fortuner, dan sebagainya.
Sedangkan power steering elektrik mengandalkan motor listrik, perintah kerja motor EPS (electric power steering) diberikan oleh ECU berdasarkan sensor kecepatan.
Baca Juga: Bengkel Intan Motor77, Spesialis Power Steering Elektrik dan Hidraulis
Budhi dari bengkel spesialis power steering Intan Motor77 ungkap beberapa faktor yang menyebabkan power steering hiraulis dan elektrik bisa rusak.
Power steering hidraulis
Power steering hidraulis biasanya kerusakan pada kebocoran oli power steering, kebocoran ini akibat sil-sil yang sudah berumur dan kerusakan housing rack steer.
"Hidraulis power steering kan ada selang-selang, beda sama EPS yang polos, jadi sepanjang mesin nyala oli power steering terus bersirkulasi," kata Budhi pemilik bengkel spesialis power steering Intan Motor77 di Harapan Indah, Bekasi.
"Penyakit di power steering hidraulis kebanyakan kebocoron oli, solusinya ganti sil-sil kaya di rotari valve tapi ada juga housing rack steer sudah ada yang rusak," tambah Budhi.