Otoseken.id - Motor berjenis bebek maupun motor sport menggunakan rantai dan gir sebagai penggerak rodanya, seiring pemakaian rantai dan gir bisa mengalami keausan.
Namun ketika rantai yang sudah mengalami aus, sebaiknya mengganti gir set, yang meliputi rantai, gir depan dan belakang.
"Rantai yang sudah aus biasanya ketegangan rantainya sudah tidak rata, ada suara krek-krek, kalau dipaksa bisa rantainya bisa putus di tengah jalan," kata Tomi, dari bengkel Tomas Motor di Tangerang.
"Sebenarnya mengganti sebagian tidak disarankan, jika hanya mengganti rantainya saja malah girnya bisa merusak rusak," tambahnya.
Baca Juga: Cara Membuat Cairan Pembersih Rantai Motor, Kotoran Minggat!
Lebih lanjut Tomi menjelaskan, gir yang sudah lama, rantai akan menyesuaikan dengan gir yang lama sehingga rantai bisa rusak.
Gir yang lama memiliki ketebalan, kedalaman, serta jarak antar mata gir yang sudah berubah sehingga tidak lagi presisi.
Selain itu, mengganti gir set atau seluruh komponenan agar komponen lebih optimal dan lebih aman saat berkendara.
"Masa pakai gir dan rantai umumnya 25 ribu kilometer sampai 35 ribu kilometer, tergantung pemakaian, kalau sering boncengan atau bawa bobot yang besar, akan lebih cepat aus," ucapnya.
Baca Juga: Penyebab Rantai Motor Berisik dan kaku, Awas! Rawan Putus di Jalan
Selain dari bobot, gaya berkendara dan rute yang ditempuh juga bisa mempengaruhi usia gir dan rantai.
"selain bobot, semakin agresif bawa motornya, biasanya usianya lebih cepat," tutup Tomi, dari bengkel Tomas di Tangerang.