Di dalam mobil bekas yang digunakan sehari-hari, sistem AC termasuk vital.
Negara tropis seperti Indonesia, faktor kenyamanan berkendara termasuk didukung sistem AC mobil sehat dan bekerja baik.
Kualitas kerja AC di mobil bekas atau seken baik dan awet, tentunya nggak lepas dari perawatan berkala.
Akibat kurang diperhatikan, menyebabkan sistem AC bisa terganggu, walau yang rusak atau bermasalah dari satu komponen.
Baca Juga: Cara Membersihkan Evaporator AC Mobil Bekas Sendiri, Ini 3 Langkahnya
Ambil contoh adalah kompresor.
Kompresor punya tugas sebagai pompa berguna untuk mensirkulasikan refrigerant atau freon pada sistem.
Freon akan dihisap oleh kompresor kemudian ditekan untuk bersirkulasi ke seluruh sistem.
Freon yang keluar dari kompresor akan memiliki tekanan yang tinggi, berbentuk gas dan bersuhu tinggi.
aacBaca Juga: Kenali Ciri-ciri AC Mobil Bekas Sudah Waktunya Harus di Overhaul
Pada kompresor AC terdapat kopling magnet, yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran mesin ke kompressor.
Saat AC dalam posisi ON, maka kopling magnet akan menghubungkan putaran mesin ke kompressor.
Sementara ketika AC OFF, maka putaran dari mesin akan terputus sehingga tidak terhubung ke kompressor.
Perawatan kompresor beserta komponen lainnya hukumnya wajib, kalau ingin awet.
Baca Juga: Telat Ganti Oli Kompresor AC Mobil Bekas, Ini Bahaya Yang Mengintai
Salah satu penyakit kompresor AC adalah timbulnya suara ‘ngorok’ seperti ‘kerrr…,” saat pertama kali menyalakan AC mobil?
Serem kan?
Apalagi kalau suaranya tidak cepat hilang, bisa-bisa menakutkan dan bikin isi kantong jebol.
Kalau kompresor kerjanya masih normal, suaranya tidak terlalu nyaring, tapi kalau sudah ada masalah, ya keluar suaranya,” buka Joko Pratikno, Thermal Network Development, PT Denso Sales Indonesia.
Lalu, bagaimana bisa kompresor itu mengeluarkan suara seperti orang ngorok?
Berikut ini adalah beberapa penyebabnya.
UMUR PAKAI
“Umur pakai kompresor pada umumnya 5.000 jam atau sekitar 3 tahun, setelah itu wajib lakukan pengecekan menyeluruh,” terang A.Rohim, Direktur CV.
Sejuk AC Sukses, bengkel spesialis AC mobil, Joglo, Jakarta Barat.
Ibarat medical check up, AC juga mesti dicek kondisi keseluruhan.
EFEK OLI KURANG
Oli kompresor kerap terlupakan. Menurut A. Rohim lagi, jumlah oli di dalam kompresor kurang karena proses perawatan yang salah.
Misalnya pada saat penggantian dryer, oli tidak ditambah, sehingga jadi berkurang atau habis sama sekali.
Selain itu, saat melakukan proses penggantian komponen, namun tidak disertai dengan prosedur yang benar sehingga jumlah oli yang ada di dalam kompresor berkurang.
Juga bisa menyebabkan berkurangnya usia pakai kompresor, karena proses pelumasan pada kompresor berkurang.
Baca Juga: Penyebab AC Mobil Nyala Tapi Tetap Panas, Ini Biang Keroknya
Ini salah satu yang dapat menimbulkan suara ngorok atau kompresor panas.
Kerusakan kompresor bisa diindikasikan oleh suara berisik yang timbul, atau tekanan yang dihasilkan rendah, sehingga tidak optimal dalam memompa freon menuju evaporator.
“Kalau sudah begitu, kita menganjurkan untuk penggantian kompressor,” kata Usman Hadi Bayu, Service Advisor workshop Pit N Go di Ciputat, Tangerang Selatan.
Servis kompresor bisa saja dilakukan.
“Biasanya yang diganti komponen bearing lehernya.Tapi, tidak menjamin bebas dari kerusakan lainnya,” jelasnya.
Kalau sudah begini, biaya ganti kompresor lumayan lho.
OLI TAK SESUAI
Menurut Joko Pratikno, Thermal Network Development, PT. Denso Sales Indonesia, oli kompresor memiliki karakteristik tertentu.
“Oli kompresor ikut bersirkulasi di dalam kompresor AC, artinya ketika refrigerant berbentuk gas, oli kompresor juga harus berbentuk gas.
Saat refrigerant berbentuk cair, maka oli kompresor harus berbentuk cair,” jelas Joko.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Bau tak Sedap Dari AC Mitsubishi Xpander Bekas
Maksudnya, saat kembali ke kompresor, wujud oli harus berbentuk gas. Kalau cair, maka kompresor bisa rusak.
Ini beda dengan oli mesin yang karakteristiknya hanya pelumas aja, melumasi mesin kendaraan.
Oleh karena karakter oli kompresor ini, perhatikan takaran dan jenis atau spesifikasinya.
Salah spesifikasi dan jenis oli, malah bisa membentuk material keras.
“Nanti jadi kerikil dan bisa bikin baret dan jadi noise di kompresor,” kata Joko.
Denso sendiri punya oli kompresor ND Oil 8 dan refigerant AC mobil, yaitu R-134.
KEKENCANGAN BELT TIDAK SESUAI
Penyebab lainnya adalah kekencangan belt yang tidak sesuai.
Terlalu kencang atau kendur, bikin vibrasi di clutch yang mengalir ke poros kompresor.
Kalau setelannya terlalu kencang, kompresor akan tertekan ke satu sisi, akhirnya sisi yang ditekan tersebut akan aus.
Kalau sudah aus, akan punya gap yang besar.
Karena besar, jadinya kompresor menimbulkan suara ngorok.
“Kalau sudah kendur akan menimbulkan vibrasi, dan menimbulkan gesekan yang menyebabkan suara ngorok,” tambah A. Rohim.
WASPADAI MATERIAL ASING MASUK
Ini bisa saja terjadi kalau saat perawatan kompresor tidak dilakukan steril.
Misalkan ada kotoran atau debu masuk saat jalur pipa penghubung pada sistem AC dibuka.
Jadi, kalau misalnya dalam prosesnya tidak steril dan higienis, kotoran bisa masuk.
Salah menggunakan refrigerant juga punya andil bikin ngorok. Dampaknya tidak langsung.
Yang kena bagian yang ada karetnya. Karet atau seal-nya bisa jadi rontok kayak karet sedang diparut"
"Nah, parutan dari seal tersebut bisa masuk ke kompresor dan menyebabkan kompresor kotor dan menimbulkan suara ngorok,” tutup Joko Pratikno.
.