Otoseken.id - Karena harganya murah, banyak sebagian pemilik mobil lebih memilih aki basah di mobilnya.
Namun, aki basah perlu dirawat agar usia pakainya bisa optimal enggak seperti aki kering.
Aki basah dengan perawatan baik dan penggunaan normal umumnya mampu mencapai 1,5 sampai 2 tahun.
Langkah paling mudah dalam merawat aki adalah selalu memantau ketinggian cairan elektrolit di dalamnya.
Cairan ini harus selalu berada dalam batas lower dan upper yang tertera di bodi aki.
Karena jika plate di dalam aki terkena udara, bisa terjadi proses oksidasi yang membuat kinerja aki menjadi kurang optimal.
Pada aki konvensional, penambahan cairan elektrolit ini biasanya perlu dilakukan antara 3-4 minggu.
Hindari penggunaan accu zuur, air mineral atau air ledeng saat menambahkan cairan elektrolit.
Gunakan air aki yang baik yang merupakan air suling dan tidak mengandung unsur lain selain H2O, sehingga tidak terjadi kontak di dalam sel aki.
Harga air aki ini sekitar Rp 8.000 - 12.000 dengan ciri label, botol atau tutup botol berwarna biru.
Baca Juga: Harus Tahu, Ternyata Inilah Perbedaan Antara Aki Drop dan Aki Soak
Hal lain yang perlu mendapat perhatian dalam melakukan perawatan adalah kebersihan terminal dan lubang ventilasi pada tutup aki.
Sebab kebersihan lubang ventilasi ini berpengaruh pada beban kerja aki dan sirkulasi udara di dalamnya.
Bila diabaikan, umur pakai aki bisa menjadi lebih singkat.
Terakhir, pastikan sistem kelistrikan dan suplai arus listrik di mobil dalam kondisi baik.
Pasalnya, karena bila arus listrik yang disalurkan tidak sesuai, maka aki akan tekor atau justru overcharge.
Baca Juga: Ada 2 Penyebab Aki Mobil Overcharge, IC Regulator Alternator dan Kabel