Busi Mobil Hanya Mengalami Aus Salah Satu, Perlukah Ganti Semuanya?

Ryan Fasha,Abdul Aziz Masindo - Minggu, 25 Juli 2021 | 06:00 WIB

ilustrasi busi mobil (Ryan Fasha,Abdul Aziz Masindo - )

Otoseken.id - Jika salah satu busi mengalami aus seperti banyaknya kerak, perlukah mengganti seluruhnya atau busi yang mengalami aus saja?

Umumnya busi mobil ditemui pada mobil berbahan bakar bensin, jumlahnya pun bermacam-macam, mulai dari 3 buah, 4 buah, dan sebagainya.

Fungsi utama busi yakni untuk memantik bunga api sebagai pembakaran di kepala silinder.

Nah jika salah satu busi mengalami keausan, Diko selaku Tecnical Support product Knowledge PT NGK Busi Indonesia, menyarankan untuk mengganti seluruh busi.

Baca Juga: Biaya Ganti Semua Busi Nissan Livina Bekas Bikin Melongo, Ini Alasannya

"Memang keausan setiap silinder bisa berbeda-beda, namun enggak disarankan ganti busi hanya sebagian saja," buka Diko.

"Jika ganti busi hanya yang mengalami keausan parah saja maka proses pembakaran tidak sama antar busi baru dengan busi lama," tambahnya.

Masih menurut Diko, efek kalau hanya mengganti busi sebagian, tenaga mesin akan menurun dan dikhawatirkan busi yang lama akan mengalami kerusakan parah kedepannya.

"Busi lama yang terus dipakai ditakutkan enggak terpantau sehingga bisa mengalami kerusakan parah," jelasnya.

Ia menekankan, pilih busi yang sesuai peruntukkannya dan dengan pedoman pabrikan mobil.

Selain itu, saat membuka busi perhatikan tingkat kekencangannya.

"Jangan sampai terlalu kencang yang mengakibatkan drat busi dan drat mesin rusak," tutup Diko selaku Tecnical Support product Knowledge PT NGK Busi Indonesia.

Ini Ciri-ciri Busi Mobil Bekas Harus Diganti, Bisa Dilihat Dari Hal Ini

Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Ilustrasi busi

Otoseken.id - Busi jadi komponen penting di mesin mobil berbahan bakar bensin.

Yap, busi mempunyai peran penting untuk memicu terjadinya proses pembakaran di ruang mesin.

Busi termasuk spare parts fast moving yang perlu dilakukan penggantian secara erkala, interval penggantiannya tergantung jenis busi, bisa setiap 2.000 km, bahkan busi jenis iridium bisa mencapai 100.000 km. 

Selain dari patokan interval penggantian busi yang dianjurkan pabrikan, Anda juga bisa mengecek ciri-ciri busi mobil yang sudah waktunya diganti.

Baca Juga: Jangan Asal Tuduh Busi, Mesin Mobil Bekas Pincang Bisa Dari Sini

Tanda busi yang sudah waktunya diganti bisa dilihat dari adanya kerak yang menghitam atau karbon sudah memenuhi seluruh permukaan elektroda dan insulator.

"Busi yang warnanya gelap itu wajar karena letaknya di ruang bakar, tapi kalau busi sudah berkerak hitam itu sudah jelas harus diganti," Kata Aliong, Owner King Mobil, Tangerang.

Jika sudah seperti itu Anda diharuskan untuk mengganti busi, Aliong tidak menyarankan untuk dibersihkan karena sudah terlalu parah.

Busi yang berkerak akan menghambat pengapian busi, selain itu busi dengan pengapian yang sudah melemah bisa berdampak ke gas mobil yang kurang responsif.

Baca Juga: 4 Trik Mudah Membedakan Busi Mobil Asli Atau Palsu di Toko Online

"Tanda busi perlu diganti bisa juga dirasakan dari gas yang kurang responsif, istilahnya ngeberebet seperti tersendat-sendat," paparnya.

Aliong menjelaskan, busi yang perlu diganti bisa dirasakan dari mesin idle yang tidak stabil, susah stater, dan performa akselerasi yang kurang responsif.