"Efeknya throttle body bisa kotor. Gejala yang muncul saat throttle body kotor umumnya tenaga motor tiba-tiba hilang atau brebet," tambah mekanik asal Bandung, Jawa Barat ini.
Asep sendiri menyarankan untuk lakukan servis throttle body minimal setiap 20 ribu km pemakaian sekali.
"Kalau terlalu sering dibongkar dan dibersihkan juga membuat throttle body jadi rentan error," jelas Asep.
Namun, throttle body error bisa dihindari kalau kita tahu teknik membongkar dan membersihkannya.
"Sil penghubung antara throttle body dan intake harus dilepas, kemudian fokuskan semprotan cairan pembersih (bisa pakai bensin atau carburator cleaner) ke bagian koin," jelas Asep.
"Hindari untuk membongkar sensor pada throttle body atau TB, misalnya sensor throttle position sensor atau TPS," tutupnya saat ditemui di Jalan Pangkalan Jati 1, Cinere, Depok, Jawa Barat.
Tuh, jadi bisa saja motor injeksi hanya ganti oli mesin tanpa harus servis komponen lain, asalkan kondisi filter udaranya dijaga jangan sampai kelewat kotor!