Otoseken.id - Di mobil bekas yang jam terbangnya tinggi, komponen kaki-kaki termasuk salah satu yang bisa menimbulkan bunyi saat kita melewati jalan tidak rata atau rusak.
Fungsinya menghubungkan antara kemudi dengan roda. Yap, namanya tie rod atau long tie rod!
Ia memiliki beban kerja yang cukup besar, karena punya andil menerusakan putaran setir guna membelokkan roda.
Seiring pemakaian, komponen ini tentunya juga akan mengalami kerusakan.
Baca Juga: Mobil Bekas Mendadak Ceper Usai Didongkrak, indikasi Komponen Ini Lemah
Ketika rusak, tie rod akan menimbulkan banyak gejala.
Pertama, putaran setir akan terasa oblak dan melayang.
Namun jika hanya satu sisi tie rod yang rusak, karakter setir akan menarik ke satu sisi.
Kedua, “Biasanya ada bunyi ‘klek’ saat roda dibelokkan,” terang Suwandi, Service Advisor bengkel resmi Suzuki di Pulogadung, Jakarta Timur.
Baca Juga: Apa Benar Ganti Booster Rem Mobil Lebih Besar Bisa Bikin Makin Pakem
Cara yang paling ampuh untuk memeriksa kondisi tie rod adalah dengan mendongkrak kedua roda depan hingga tak bersentuhan dengan permukaan jalan.
Habis itu, gerakkan roda dengan cara memegang sisi kanan dan kiri ban memakai tangan.
Goyang-goyangkan agak kuat ke depan dan belakang, lalu cermati gejala yang muncul.
Saat tie rod atau long tie rod rusak, akan muncul gejala roda yang oblak.
Baca Juga: Rumah Filter Solar Boleh Dicuci Pakai Air, Ini Penjelasannya
Bahkan jika sudah parah, akan disertai bunyi ‘klotok-klotok’.
Jika sudah begitu, tak ada jalan lain selain menggantinya.
Harga tie rod dan long tie rod ini di pasaran cukup bervariasi.
Tie rod misalnya, untuk low MPV macam Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga, Honda Mobilio dan Mitsubishi Xpander, berkisar antara Rp 200 ribu hingga Rp 350 ribuan.
Sementara untuk long tie rod, mulai Rp 250 ribuan sampai di atas Rp 1 jutaan (untuk mobil-mobil medium ke atas).