"Tanda-tanda atau gejala transmisi bermasalah yaitu transmisi yang delay atau lemot," terang Hermas Efendi Prabowo, teknisi senior sekaligus pemilik Worner Matik di Bintaro Tangerang Selatan.
Gejala atau indikasi selanjutnya tenaga mobil terasa hilang atau berat, dan gigi tidak mau berpindah ke rasio gigi yang semesistanya.
"Kemudian tenaga hilang di kecepatan tertentu, selanjutnya indikasinya mobil hanya jalan di gigi bawah aja, gigi atas enggak mau," lanjut Hermas.
Begitupun saat transmisi diperlambat, tidak menunjukkan perubahan pada gigi yang semestinya.
Baca Juga: Cek Oli Transmisi Mobil Matik Harus di Pagi Hari, Ini Alasannya
"Mobil hanya jalan di gigi bawah aja, gigi atas ngga mau, jadi perpindahan gigi yang ngga semestinya itu yang dialami transmisi AT konvensional," ungkap pria berkacamata ini.
"Enggak mau naik gigi, atau mau naik tapi ngga mau turun ini biasanya komponen kerusakan di Pleanetary gear set," lanjut Hermas.
Selanjutnya perpindahan gigi yang kasar dan ada suara jedug, dan sulit memindahkan tuas transmisi, merupakan gejala trannsmisi matik yang bermasalah juga.
Yang terakhir terjadi selip di transmisi, selip di transmisi ini dirasakan saat transmisi melakukan ke pergantian gigi tertentu, mobil terasa ngelos atau ada jeda.
Nah estimasi biaya perbaikan ataupun overhaul transmisi matik AT konvensional tergantung jenis kerusakan dan jenis mobil
"Estimasi perbaikan transmisi matik konvensional Rp 1 sampai 4 jutaan, kalau yang sudah parah bisa Rp 8 sampai 10 juta," tutup Hermas Efendi Prabowo, teknisi senior sekaligus pemilik Worner Matik di Bintaro Tangerang Selatan.