Kemudian saat diukur titik didihnya dengan cara direbus dalam wadah, bila dalam kondisi murni full radiator coolant untuk produk Prestone bisa mencapai lebih dari 140° Celcius, maka ketika dicampur 50% air titik didihnya turun jadi sekitar 129° Celcius.
Sementara produk TMO Super LLC, bila dalam kondisi murni mampu mencapai 108° Celcius, maka waktu dicampur 50% air titik didihnya menurun jadi 106° Celcius.
Lantas bagaimana efeknya bila suatu radiator coolant dicampur dengan radiator coolant merek lain?
“Tergantung jenis coolantnya ya. Jika coolant merek lain itu sama-sama tipe concentrated, ya sama saja jadinya concentrated coolant,” tukas Stanley.
Maksudnya, pencampurannya tetap jadi RC concentrated, dan ini masih harus ditambah dengan air.
Nah, untuk yang ready to use macam TMO Super LLC, “Sebaiknya jangan mas, karena pasti beda kandungannya. Dikhawatirkan pencampurannya enggak ngeblend (campur),” saran Didi.
Mungkin kalau pencampurannya hanya sedikit, lanjut Didi, tidak akan begitu pengaruh.
Namun bila banyak, dikhawatirkan akan membuat kemampuan coolant dalam mengademkan suhu mesin, jadi tidak maksimal.
Memang sih dari hasil uji coba mencampur 50% radiator coolant keluaran Prestone tipe concentrated dengan 50% TMO Super LLC terhadap bahan logam, tetap tidak menimbulkan karat dalam waktu 4 hari.
Yang artinya kemampuan mencegah karatnya masih aman.
Namun untuk titik didih produk Prestone yang dicampur TMO jadi menurun drastis menjadi 125° Celcius.
“Freezing point-nya juga sudah pasti ikut berubah lebih tinggi,” yakin Stanley.
Padahal titik beku itu juga sangat penting ketika lagi di kondisi cuaca ekstrem, misalnya saat musim salju atau di dataran tinggi yang sangat dingin.
Jika titik bekunya naik, maka RC tersebut jadi mudah membeku.
Tuh, jadi ingat-ingat ya, jangan asal mencampur radiator coolant yang ada di tabung reservoir kendaraan Anda dengan air atau radiator coolant beda merek.
Untuk pembuktiannya, silakan tonton video eksperiman di bawah ini.