Sering Jadi Pertanyaan, Pakai Engine Flush Tiap Kali Ganti Oli Mesin Aman?

ARSN,Andhika Arthawijaya - Rabu, 20 Oktober 2021 | 10:00 WIB

Ilustrasi pemakaian engine flush sebelum menguras oli mesin. (ARSN,Andhika Arthawijaya - )

Otoseken.id - Nah, pertanyaan ini sering banget keluar. Amankah tiap ganti oli mesin selalu pakai engine flush?

Pernah mengalami oil sludge (oli berubah mengental kayak bubur coklat) pada mesin mobil kesayangan?

Atau minimal bagian dalam mesin saat diitip dari lubang pemasukan oli sudah mulai berwarna kuning kecoklatan, bahkan hitam?

Kalau iya, sebaiknya saat melakukan penggantian oli mesin, gunakan deh engine flush.

Baca Juga: Enggak Nyangka, Filter Oli Mesin Mobil Kurang Kencang Bisa Bikin Begini

“Itu tandanya sudah terjadi oksidasi yang tinggi pada oli mesin,” bilang Sumarno, punggawa Bengkel Mitra Suzuki Masmun Sukses Motor di Solo, Jawa Tengah.

 

O iya, engine flush merupakan cairan atau chemical yang berfungsi merontokkan deposit yang muncul di ruang mesin.

Istimewa
Ilsutrasi oil sludge di kepala silinder.

Deposit ini kata pria yang pernah jadi trainer mekanik di PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), terbentuk akibat oksidasi yang terjadi pada oli mesin.

“Oksidasi pada oli membuat tingkat penguapan oli jadi tinggi. Nah, uap oli ini kemudian terbakar akibat suhu mesin, makanya timbul deposit,” jelas Sumarno panjang lebar.

Baca Juga: Waspadai Oli Mesin Mobil Bekas Berkurang, 4 Hal Ini Penyebabnya

Makanya, ia menyarankan untuk rutin menggunakan engine flush, agar kondisi bagian dalam mesin terjaga kebersihannya.

“Minimal satu tahun sekali, atau setiap dua kali ganti oli mesin, gunakan engine flush waktu melakukan penggantian oli. Boleh juga setiap ganti oli mesin,” ujarnya.

Sebab, lanjut Sumarno, rata-rata mesin mobil keluaran sekarang, rasio kompresinya dirancang tinggi untuk mendapatkan performa yang lebih baik dan efisiensi bahan bakar tinggi.

Nah, dengan rasio kompresi tinggi tadi, suhu mesin cenderung lebih tinggi dibanding mesin mobil-mobil keluaran lama.

Tak hanya itu, “Oli mesin yang digunakan pun makin encer, sehingga resiko penguapannya lebih besar,” terangnya lagi.

Baca Juga: Menjawab Penasaran, Boleh Tidak Mobil Mesin Bensin Pakai Oli Diesel

Makanya ia sangat menganjurkan pemilik mobil untuk melakukan penggantian oli sesuai batas yang dianjurkan.

Misalnya dianjurkan setiap 5.000 kilometer atau 4 bulan, mana yang dicapai lebih dulu, harus ganti oli, maka segera lakukan penggatian oli bila tak ingin terjadi oil sludge.

“Tergantung oli yang dipakai, ada yang bisa sampai 10.000 kilometer atau 6 bulan, tinggal dilihat mana yang dicapai lebih dulu,” tambahnya.

Maksud dari kalimat mana yang dicapai lebih dulu, misalnya jarak tempuh belum mencapai batas yang dianjurkan, jika sudah masuk batasan bulan yang ditentukan, segera lakukan penggantian oli.

“Karena oli punya batasan pemakaian setelah digunakan pada mesin. Lebih dari batas yang dianjurkan, tingkat oksidasinya jadi tinggi,” jelas Sumarno.

O iya, saat menggunakan engine flush, sobat wajib ganti filter olinya ya!

“Karena kalau tidak diganti, oli lama yang pastinya sudah kotor dan bercampur cairan engine flush, akan mengkontaminasi oli baru yang digunakan,” tutup Sumarno.