Otoseken.id - Nah kan, pemilik motor sering banget jarang memperhatikan oli sokbreker depan motor nih. Ternyata perlu diganti juga.
Selain kebersihan sokbreker harus dijaga supaya awet lama, di dalam sokbreker terdapat oli yang bisa menurun kualitasnya karena pemakaian.
Jangan tunggu sampai sokbreker rusak, sebaiknya oli sok diganti baru secara berkala setelah dipakai dalam jangka waktu tertentu.
“Mirip oli mesin, kualitas dan kapasitas oli sokbreker juga bisa mengalami penurunan sehingga bikin kerja sok tidak maksimal,” ungkap Romandono, pemilik bengkel Joko Shock Jaya yang ada di Jl. Kemiri 6 No.30, Pondok Cabe, Tangerang Selatan
Baca Juga: Cara Mudah Rawat Sokbreker Motor Bagian Depan Biar Awet di Musim Hujan
Nah makanya sokbreker bisa terasa berubah karakternya meskipun enggak terlihat ada kerusakan seperti bocor, kemungkinan karena kondisi oli sok di dalamnya yang berubah.
Contohnya bantingan sok jadi terasa keras, terdengar bunyi jeduk, bahkan bikin tapak ban aus enggak merata karena sokbreker rusak.
“Sebetulnya semua tergantung kondisi pemakaian motor, namun idealnya bisa ganti oli sokbreker setiap 15 ribu kilometer atau setahun sekali,” jelas Pak De.
Prosesnya oli sok sebelumnya bakal dikuras habis, lalu kembali diisi oli sok baru sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan.
Baca Juga: Cara Bikin Bantingan Sokbreker Depan Motor Enak, Gunakan Koin Rp 500 Perak
Nah untuk biayanya, jasa servis sokbreker berupa bongkar pasang dan ganti oli sok mulai dari Rp 150 ribu untuk motor bebek dan matic di bawah 150 cc.
Berlaku buat sokbreker teleskopik atau upside down, itu tadi panduan servis dan ganti oli sokbreker depan.
Jadi sebaiknya setiap 15 ribu km pemakaian atau satu tahun sekali lakukan penggantian oli sokbreker di motor.
Kalau kalian nekat membiarkannya bisa membuat manuver motor kurang stabil ketika digunakan.