Cara Merawat Mobil Bekas, Ini Efek Diesel Common rail Pakai BBM Sulfur Tinggi

ARSN,Andhika Arthawijaya - Rabu, 23 Februari 2022 | 15:15 WIB

Ilustrasi mesin Toyota Fortuner yang berteknologi common-rail diesel (ARSN,Andhika Arthawijaya - )

Selain itu, banyaknya unsur sulfur di dalam bahan bakar bisa menyebabkan korosi sulfasi.

"Partikel sulfur bersifat asam yang bisa memicu korosi pada saluran bahan bakar," papar Dr.-Ing. Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Ahli Motor Bakar Institut Teknologi Bandung (ITB) seperti dikutip dari GridOto.com.

Salah satunya komponen yang bisa mengalami korosi akibat kandungan sulfur tinggi adalah fuel pump yang bertugas mengisap bahan bakar.

Korosi ini bisa mengurangi kemampuan kerja fuel pump atau bahkan membuatnya macet.

Selain efek korosi, “Sulfur yang tinggi juga mempercepat terbentuknya deposit," lanjut Prof Yus, sapaan akrabnya.

Indiamart
Kandungan sulfur dapat mempercepat penumpukan kerak yang dapat menyumbat saluran bahan bakar dan injektor

Jadi penumpukan partikel sulfur membentuk kerak yang bisa menjadi penyumbatan di saluran bahan bakar dan injektor.

Sehingga pembakaran yang terjadi menghasilkan karbon tinggi dan berkerak di ruang bakar.

Sekadar info, umumnya BBM diesel berkualitas rendah punya kandungan sulfur mencapai 2.000 – 2.500 ppm.

Baca Juga: Cara Merawat Mobil Bekas, Boleh Tambah Radiator Coolant Beda Merek?

Bandingkan dengan Pertamina Dex yang angka Cetane Number-nya (CN) 53, kandungan sulfurnya maksimal hanya 300 ppm, dan ini setara standar emisi EURO 3.

Selisih kadar sulfurnya jauh banget kan sob? Dengan CN tingi serta kadar sulfur rendah tersebut bisa membuat mesin common-rail jadi lebih bertenaga dan awet.

Jadi jangan beralasan ingin berhemat karena harga BBM diesel lagi naik, lalu nekat pakai yang kualitasnya rendah karena harganya murah ya.

Daripada nantinya keluar duit lebih banyak untuk perbaikan mesin, tul nggak?