Otoseken.id - Pada artikel sebelumnya kami sudah membahas cara bikin handling Toyota Fortuner generasi kedua rigid dan meminimalisir gejala limbung yaitu dengan memasang Stabilizer bar.
Nah untuk Toyota Fortuner generasi pertama ini pemasangan stabilizer bar-nya berbeda dengan Fortuner generasi kedua.
Kelemahan mobil dengan ground clearance tinggi seperti Toyota Fortuner atau SUV lainnya adalah timbulnya gejala limbung yang lebih terasa jika dibandingkan mobil-mobil dengan ground clearance rendah.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Hans Steven dari Speed'z Performance menyarankan untuk mengurangi gejala limbung adalah dengan aplikasikan stabilizer bar.
"Hilangi gejala limbung di Toyota Fortuner solusinya pakai stabilizer bar," buka Hans Steven, owner Speed'z Performance di Cipondoh, Tangerang.
"Fortuner yang generasi kedua dengan Fortuner yang generasi pertama walaupun sama-sama Fortuner tapi pemasangannya beda, karena setiap mobil itu berbeda-beda," lanjutnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, jika Fortuner generasi kedua membutuhkan 9 stablizer bar, di Fortuner generasi pertama ini cukup dengan 4 stablizer bar saja.
Baca Juga: Minat Beli Toyota Fortuner VRZ Bekas? Ini Penyakitnya, Perhatikan
Berikut daftar stabilizer bar dari Ultra Racing untuk Toyota Fortuner generasi pertama.
- Front bar 2 titik (adjustable).
- Front Lower bar 4 titik.
- Rear Lower bar 4 titik.
- Rear Anti Roll bar 19 mm.
"Secara garis besar ada 3 macam stabilizer bar di mobil yang fungsinya beda-beda, ada strut Bar, anti roll bar dan front lower bar dan rear lower bar," jelas Hans.
1. Strut Bar / Front Bar
strut bar atau front bar fungsinya menambah rigiditas dan meminimalisir body roll atau limbung.
Dipasang di sisi kanan dan kiri strut tower yang menjadi mounting point dari sokbreker ke bagian sasis mobil, biasanya strut bar terlihat pada bagian mesin.
Baca Juga: Segini Harga Toyota Fortuner 2013 Diesel Bekas di Akhir Tahun, Murah
2. Anti Roll Bar
Jika strut bar mengurangi gejala limbung atau body rol, nah anti roll bar berfungsi untuk mengurangi gejala oversteer maupun understeer.
oversteer adalah kondisi di mana ban belakang kehilangan traksi atau kehilangan daya cengkram ke jalan, biasanya oversteer diamali di mobil penggerak roda belakang atau RWD (Rear Wheel Drive).
Sedangkan gejala understeer adalah kondisi ban depan kehilangan traksi, ini disebabkan roda depan yang punya tugas untuk membelokkan arah, pada mobil FWD (front wheel drive) juga menjadi sumber penggeraknya.
Pemasangan anti roll bar dipasang di kedua komponen suspensi bagian belakang.
3. Front Lower Bar dan Rear Lower Bar
Stabilizer bar berikutnya adalah front lower dan rear lower, fungsinya untuk menghubungkan lower arm dengan sasis supaya lower arm lebih baik dan performa handling meningkat.
Fungsi lower arm sendiri adalah sebagai pengendalian roda.
Workshop Speed'Z Performance
Ruko Green Lake City Rukan Blok L No.7, Cipondoh Tangerang
Telepon : 0813-8207-7777
Baca Juga: Segini Tenaga dan Spesifikasi Toyota Fortuner VNT Diesel, Bikin Pengen