Otoseken.id - Cara beli mobil bekas, ini dia Spesifikasi Nissan X-trail Hybrid keluaran tahun 2016. Yang minat wajib banget tahu nih.
PT. Nissan Motor Indonesia (NMI) mendatangkan X-Trail Hybrid ke Indonesia pada 2015 lalu melalui gelaran GIIAS.
Pada saat awal peluncuran, Nissan X-Trail dibanderol Rp 625 juta OTR Jabodetabek, selisih Rp 179 juta dari versi 2.5.
Kini harga bekas X-Trail hybrid lansiran 2015 di angka Rp 260 jutaan area Jakarta dan Tangerang.
Namun usia Nissan X-Trail Hybrid di Tanah Air tidak bertahan lama, Nissan meyetop produksi X-Trail Hybrid pada 2019 karena permintaan pasar yang rendah.
Padahal dari segi kenyamanan, safety dan handling masuk kategori nyaman dan mantap, sama seperti X-Trail 2.5.
Nah sebelum membeli Nissan X-Trail Hybrid bekas, sebaiknya ketahui terlebih dahulu spesifikasi SUV hybrid dari Nissan ini.
Sesuai dari namanya 'hybrid' maka dapur pacu X-Trail Hybrid mengandalkan tenaga dari mesin bensin dan motor listrik.
Baca Juga: Cuma Gara-gara Hal Ini Nissan X-Trail 2.0 CVT Bisa Nyendat-nyendat
Mesinnya memakai mesin berkode MR20DD 4-silinder segaris 1.997 cc dengan teknologi Direct Injection dan Dual CVTCS (Continous Valve Timing Control System).
Dipadukan dengan motor listik RM31 dengan baterai Lithium - Ion 202 Volt.
Outputnya dari mesin bensin sebesar 142 dk di 6.000 rpm, sedangkan motor listriknya sebesar 40 dk.
Torsi maksimum mesin bensinya bisa dapat 207 Nm di 4.400 rpm, dan motor listiknya mencapai 160 Nm.
Transmisinya masih mempertahankan CVT dengan teknologi XTronic CVT andalan Nissan.
Beralih ke sektor kaki-kaki, suspensi depan dan belakang sudah independen yang membuat SUV ini nyaman.
Suspensi depan mengandalkan Independent MacPherson Strut dengan Stabilizer Bar, sedangkan belakang memakai Independent Multi-link dengan Stabilizer Bar.
Fitur keselamatan tergolong lengkap, sudah dilengkapi ABS, EBD dan BA, rem depan dan belakang sudah disc.
Baca Juga: Tips Beli Nissan X-trail 2001-2005, Wajib Cek 4 Bagian Ini Jika Tak Mau Buntung
Keunikan X-Trail Hybrid dibanding X-Trail biasa ada di takometer yang tetap tersedia, dengan power meter berukuran kecil di bawahnya.
Setiap proses yang terjadi antara kedua mesin dapat dilihat di MID. Ketika mesin bensin mati, maka jarum takometer akan drop ke 0 rpm, dengan power meter mengarah ke sebelah kanan menunjukkan adanya tenaga yang dipakai untuk menghidupkan motor istrik.
Saat proses charging, regenerative braking atau engine braking, jarum power meter akan bergerak ke kiri menunjukkan baterai yang sedang diisi.