Pertama, tentu saja melepas ban dari pelek motor atau mobil, lalu bersihkan permukaan ban dan area bocor dari kotoran.
Setelah itu, bagian ban yang bocor dioleskan dengan lem karet dan ditempelkan rubber patch ke bagian yang bocor di bagian dalam ban.
Kemudian bagian ban yang sudah ditambal, di-press menggunakan alat press khusus ban selama 15 hingga 20 menit.
Terakhir, ban didiamkan dan didinginkan menggunakan air sebelum ban siap dipakai kembali.
"Biaya tambal dikenakan Rp 50 ribu per lubang untuk motor dan Rp 100 ribu untuk mobil, sudah termasuk bongkar pasang ban," pungkasnya.
Memang lebih mahal 3 lipat dari ongkos tambal ban tubeless dengan metode tusuk.
Tapi tentu saja metode tiptop lebih aman karena tanpa proses menusuk atau melubangi dinding ban, yang bisa membuat struktur ban rusak.
Baca Juga: Wah, Ternyata Segini Harga Per Liter Pertalite dan Biosolar Tanpa Subsidi