Memasuki interior, Kizashi terasa nuansa yang berbeda dibandingkan produk-produk highend berlogo S lain yang sudah dipasarkan di tanah air, duduk di jok pengemudi tingkat ergonominya sangat terasa.
Nilai visibilitas cukup memuaskan, mampu menjangkau pandangan ke berbagai arah. Begitu juga jangkauan terhadap instrumen panel-panel interior yang disuguhkan.
Baca Juga: Mengingat Suzuki Neo Baleno, Produksi Cuma 2 Tahun, Desainnya Aneh?
Memang sepertinya lebih menyenangkan mengemudi sendiri dibanding duduk di jok belakang yang mengandalkan jasa supir.
Performa mesin 2.400 cc bawaannya punya suara yang sangat halus dan minim getaran. Akselerasi pun berlangsung mulus dengan perpindahan gigi transmisi CVT andalannya.
Melihat konstruksi mesin 4 slindernya, mirip yang diusung Grand Vitara 2.400 cc. Keluaran tenaganya pun tidak beda jauh.
Menilik kapasitas mesinnya, Kizashi berhadapan langsung dengan sesama merek Jepang lainnya seperti New Toyota Camry 2.4 maupun New Honda Accord 2.4.
Butuh perjuangan berat mengingat kompetitor sudah lebih dulu eksis dengan reputasi tidak bisa dipandang sebelah mata.
Sayangnya kinerja suspensi Kizashi yang aslinya punya spek fully independent suspension tipe sport-tuned tidak bisa dirasakan sama sekali karena kerasnya suspensi yang digunakan saat pengetesan.
"Suspensi sudah disetel begini, karena mobil ini memang hanya untuk keperluan display saja, bukan untuk test-drive," ujar seorang sumber dari PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) kala itu.
Alhasil bantingan yang memantul kerap dirasakan selama mobil berjalan. Namun handling cukup lincah berkat jarak sumbu roda cukup pendek, yakni 2.700 mm.
Di dalam kabin, aplikasi fitur-fitur di kabin seperti balutan kulit asli di semua kompartemen, opsi kantung udara yang mengelilingi ruang kabin hingga dukungan penuh sound system dari Rockford Fosgate dan sederet fitur premiumnya bikin betah di dalam kabin.
Baca Juga: Nostalgia Suzuki Esteem, Eksis di Era 90 dan Ada Edisi Terbatasnya