Wah Ini Dia Penyakit Khas Toyota Rush "Konde", Peminat Harus Tahu Nih

ARSN,Andhika Arthawijaya - Rabu, 25 Mei 2022 | 18:30 WIB

Ilustrasi Toyota Rush generasi awal (ARSN,Andhika Arthawijaya - )

Otoseken.id - Peminat harus tahu nih sebelum meminangnya, ini dia penyakit khas Toyota Rush seken generasi pertama, atau sering disebut Rush “Konde”.

Yap, ada baiknya periksa atau rasakan dulu secara cermat dengan mengendarainya.

Oiya, Toyota Rush gen 1 ini dibekali mesin berkode 3SZ-VE, 4 silinder segaris berkapasitas 1.500 cc, DOHC 16 valve, VVT-i.

Mesin ini di atas kertas punya tenaga sebesar 109 dk pada 5.500 rpm, dan torsi maksimum 145 Nm pada 4.000 rpm.

Dipasangkan dengan pilihan sistem transmisi 5-percepatan manual atau otomatis 4-percepatan, berpenggerak roda belakang.

Performa segitu terbilang cukup untuk aktivitas ringan hingga sedang di perkotaan maupun luar kota, dengan kondisi jalan datar.

Sementara buat medan yang berat seperti tanjakan curam atau jalur off-road, memang tak sedikit yang mengeluhkan soal performa akselerasinya yang kurang nendang, khususnya yang bertransmisi otomatis.

Untuk penyakit khasnya, tak banyak kasus yang terlalu krusial yang dialaminya.

Baca Juga: Wah Baru Tahu, Ternyata Penyebab Toyota Rush Mengayun di Jalan Tidak Rata Dari Sini Bestie

Namun beberapa kendala ini dianggap cukup mengganggu kenyamanan.

Antara lain seperti bunyi berderit pada jok serta emblem pada cover ban serep yang gampang copot.

Lalu untuk yang bertransmisi otomatis, jika jarak tempuh mobil sudah lumayan tinggi di atas 70.000 km, kadang perpindahan gigi dari N ke D, suka muncul bunyi ‘jeduk’.

Bahkan ketika mau diposisikan ke gigi N, agak susah. Kendala tersebut biasanya karena ada masalah pada Neutral switch.

Jika komponen ini harus diganti, mesti keluar kocek sekitar Rp 2 jutaan.

Istimewa/Lucky
Ilustrasi neutral switch Avanza/Rush

Selain itu, “Saya pernah mengalami putaran stir terasa berat. Setelah dicek ke bengkel resmi, katanya electronic power steering (SPS)-nya mesti diganti,” tutur Suherman, pemilik Rush tipe S A/T keluaran 2012 awal asal Jayapura, Papua.

Tak hanya itu, pria yang akrab disapa Herman ini juga sempat mengalami lari mobil ndut-ndutan saat akselerasi awal.

Menurut analisa bengkel, ada masalah pada MAP sensor di throttle body.

“Begitu diganti, gejala itu langsung hilang sampai sekarang. Tapi gantinya mesti assy berikut throttle body-nya. Karena MAP-nya tidak dijual terpisah di Papua,” tukasnya.

Baca Juga: Pemilik Toyota Rush Wajib Tahu, Ini Dia Bahan Bakar Rekomendasi Yang Bagus