"Fortuner 2KD saya belum menemukan penyakit yang khas atau kasus apa-apa, karena memang dasarnya itu mobil bandel dan reliabel," buka Edwin.
Namun lantaran usianya yang memang sudah cukup berumur, ia menyarankan untuk cek paking atau gasket, apakah ada rembes atau tidak.
"Palingan bocor-bocor paking, kaya paking tutup klep, paking injector, jadi cek apa kebocorana atau rembesan, kalau yang sudah VNT jarang ya kayak itu, karena usianya relatif muda," lanjut Edwin.
Baca Juga: Inilah Penyakit Toyota Fortuner 2KD Generasi Pertama, Masih Worth It?
Menurut Edwin, Fortuner diesel generasi pertama yang sering ia tangani justru kebanyakan di sektor kaki-kaki.
"Kaki-kaki Fortuner 2KD itu sering kita tangani penggantian spare part kaki-kaki, terutama yang tahun-tahun tua, biasanya bagian ball joint, karena dia kan ball joint-nya 1 atas 1 bawah," ujar Edwin.
"Rata-rata yang sering itu dan tie rod dan long tie rod, sokbreker malah jarang, karena ban besar dan berat," tambahnya.
Gejalanya saat mobil dikendarai ada suara gemuruh dan akan semakin keras jika melewati jalan yang tidak rata, selain itu dapat diketahui dari keausan roda yang ridak merata.
Biaya perbaikan di bengkel spesialis Anugerah Motor, untuk ball joint bawah harganya Rp 750 ribu kiri dan kanan pakai merek aftermarket 555.
Ball joint kurang lebih harganya atas Rp 700 ribu, tie rod Rp 515 ribu, dan long tie rod Rp 625 ribu yang semuanya pakai merek aftermarket 555.
Baca Juga: Minat Beli Toyota Fortuner VRZ Bekas? Ini Kelemahan dan Penyakitnya