Oiya, untuk mengetahui apakah kampas rem sudah tipis atau belum, sebenar bisa dideteksi sendiri secara dini tanpa melihat langsung kondisi kampas remnya.
“Pertama, biasanya injakan pedal rem mulai agak dalam,” bilang Suwandi, Service Advisor bengkel resmi Suzuki Sejahtera Buana Trada (SBT) di Pulogadung, Jakarta Timur.
Hal tersebut lantaran piston kaliper posisinya sudah semakin keluar untuk menekan kampas rem yang sudah menipis.
Kedua, lanjut Wandi sapaan akrabnya, bisa dilihat dari level minyak rem yang ada di tabung reservoir-nya.
Saat kampas rem masih tebal atau baru, bisanya posisi permukaan minyak rem berada di garis paling atas (upper level).
Maka ketika kampas rem menipis, otomatis permukaan minyak rem akan turun mendekati garis batas terbawah.
Ingat, saat minyak rem turun dari batas atas ini, jangan langsung ditambah ya sob.
Sebab jika kampas rem diganti baru, permukaan minyak rem ini otomatis akan naik lagi dengan sendirinya.
“Ketiga, pada disc brake biasanya ada plat indikator pembatas kalo plat udah tipis. Nanti plat itu akan kena disc brake dan muncul bunyi saat direm,” jelas Wandi, sapaan akrabnya.
Baca Juga: Baru Tahu, Ternyata Begini Cara Mudah Menyetel Rem Tangan Mobil Bekas
Lantas bagaimana dengan rem jenis teromol pada roda belakang?
“Kalau kampas rem belakang, apalagi yang model teromol, ciri-cirinya biasanya (tarikan, red) handbrake jadi terlalu tinggi,” tambahnya.
Oiya, ciri-ciri di atas juga kata Wandi bisa menandakan gejala ada kebocoran minyak rem bocor loh.
Yaitu level minyak rem turun, kampas rem kotor dan bunyi, atau kabel handbrake terlalu molor sehingga jarak mainnya jadi tinggi.
Baca Juga: Harus Tahu, Begini Nih Cara Mengatasi Getar Saat Mobil Melakukan Pengereman