Otoseken.id - Mobil yang sering di garasi dalam waktu lama akan lebih baik jika bahan bakar minya (BBM) di dalam tangki dalam keadaan penuh atau full, ternyata ada alasanya.
Sebab tangki dengan kondisi bahan bakar yang kosong, ada dampak negatifnya, hal ini diungkapkan Suwandi, Service Advisor bengkel resmi Suzuki Sejahtera Buana Trada (SBT) Pulogadung, Jakarta Timur.
Suwandi mengatakan, mobil yang terlalu lama parkir di garasi dengan kondisi sedikit BBM, risiko akan terbentuk uap air yang lama kelamaan akan menimbulkan karat.
Bukan cuma karat aja, risiko lainnya yaitu uap air yang terbentuk di langit-langit tangki akan jatuh dan mengendap di dasar tangki.
Uap air dari proses kondensasi yang terjadi di tangki bahan bakar terjadi karena banyaknya ruang kosong pada tangki karena bahan bakar minyak (BBM) yang sedikit.
"Jika air sampai tersedot bersama bahan bakar ke ruang bakar, bisa bikin mesin brebet bahkan water hammer," Wanti Suwandi.
Selain jangan membiarkan tangki sedikit bahan bakar, ia juga menyarankan untuk lakukan kuras tangki BBM pada periode 50.000 - 100.000 km sekali atau 2-5 tahun.
Terlebih jika kualitas bahan bakar yang digunakan pakai kualitas rendah dimana memiliki kandungan sulfur yang tinggi.
Alternatif lain, kandungan air di dalam tangki BBM bisa diatasi dengan menuangkan cairan fuel water remover ke dalam tangki mobil.
Seperti kita ketahui, sifat air tidak bisa menyatu dengan bahan bakar minyak.
"Tujuannya untuk mengikat atau menyatukan molekul air dengan bahan bakarnya, sehingga bisa ikut terbakar bersama pembakaran," tutup Suwandi, Service Advisor bengkel resmi Suzuki Sejahtera Buana Trada (SBT) Pulogadung, Jakarta Timur.
Baca Juga: Proses Kondensasi Bisa Timbulkan Air di Tangki BBM, Solusinya Pakai Ini