Otoseken.id - Yamaha Aerox 155 khususnya produksi awal tahun 2016 punya penyakit bawaan dari lahir, penyakit ini sama dengan NMAX 155.
Penyakit Yamaha Aerox 155 produksi awal tahun 2016 ada pada tensioner rantai keteng yang gampang kendur.
Tensioner sendiri memiliki fungsi untuk menjaga ketegangan rantai keteng sesuai dengan kebutuhan mesin.
"Penyakit Aerox 155 keluaran awal itu sama NMAX yang keluaran awal juga, tensioner rantai keteng gampang kendur, akibatnya suara mesin jadi bersik klotok-klotok," kata Yudha owner bengkel Garuda Motor di Salembaran Tangerang.
Lebih lanjut Yudha menjelaskan, pada Aerox 155 produksi awal tahun 2016 pakai tensioner dengan kode part 2ND-E2210-00.
Sedangkan Yamaha Aerox 155 produksi tahun 2017 ke atas sudah pakai tensioner dengan kode part 2PV-E2210-00.
Menurut Yudha, tensioner Aerox produksi tahun 2017 ke atas dengan part 2PV-E2210-00 memiliki material yang lebih bagus dibandingkan produksi sebelumnya.
Di marketplace online, harga tensioner Yamaha Aerox dengan kode part 2PV-E2210-00 berkisar Rp 200 ribu.
Sekedar informasi, Yamaha Aerox 155 termasuk dalam keluarga Maxi Yamaha, Aerox generasi ketiga ini diluncurkan pada tahun 2016.
Soal fitur, Yamaha Aerox 155 generasi pertama ini sudah modern, speedometer digital, lampu LED, hingga rem Anti-lock Braking System (ABS) untuk tipe tertingginya.
Di sektor mesin, mesin SOHC 4-tak 155 cc yang dilengkapi dengan teknologi VVA (Variable Valve Actuation) dapat menghasilkan tenaga 14,7 dk dan torsi 13,8 Nm.
Baca Juga: Dijuluki Motor Ngabers, Harga Bekas Yamaha Aerox 155 Tinggal Rp 17 Jutaan