Otoseken.com - Jangan panik saat Honda Freed Anda tiba-tiba terkena gangguan kelistrikan saat sedang berkendara.
Pinggirkan saja mobil dan coba perhatikan apa saja malfungsi kelistrikan yang terjadi saat itu.
Apakah diikuti klakson yang berbunyi terus, headlamp mati, MID dan tanda ABS menyala?
Kalau mobil masih bisa jalan segera mampir ke bengkel resmi terdekat.
Atau jika sampai kejadian tuas matik tidak bisa pindah, jangan malu-malu telepon bengkel resmi untuk asistensi.
(Baca Juga : Bawa Pulang Honda Civic FD Bekas, Jangan Lupa Biaya Perawatan Rutinnya)
Nah, jika keadaan sudah aman terkendali, segera ingat apakah baru-baru ini Anda pasang kaca film untuk kaca depan?
Bisa jadi hal tersebut adalah biang keroknya.
“Di Bandung sudah ada Freed teman yang jadi korban. Kelistrikan tiba-tiba ngaco dan AC mati,” terang M. Firman Nurimansyah yang juga pemilik Honda Freed keluaran 2010.
Andri Trisna Widjaja dari Honda Freed Owner Indonesia (HOFOS) juga mengakui kalau beberapa anggotanya terkena problem serupa.
“Solusinya bisa ditangani bengkel resmi. Penyebabnya memang cipratan air dari instalatur kaca film dan menyelinap ke sistem kelistrikan di balik dasbor,” tambah Jonfis Fandy, Marketing and After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor (HPM).
Penelusuran di sentra aksesori mobil, klub dan PT HPM, memang sudah dipastikan kalau biang keladi lumpuh dan ngaconya kelistrikan Freed akibat air.
(Baca Juga : Cari Obat Ganteng Buat Motor Matik Bekas? Ini 4 Pilihan Paling Mujarab)
Uap air yang aslinya dari sprayer instalatur kaca film, disemprotkan ke kaca depan bagian dalam dan menyelinap ke bawah dasbor.
Sebelum akhirnya menyerang pusat kelistrikan pada kotak sekring.
Namun itu bukanlah fuse box biasa, tapi terminal multiplex atau dikenal juga central control module (CCM).
“Harga terminal multiplex hampir Rp 6 juta,” terang Andri, yang salah seorang temannya pernah mengganti komponen ini.
Wah, harus hati-hati nih kalau mau ganti kaca film depan Honda Freed.
Pastikan dikerjakan oleh instalatur kaca film yang profesional ya!
Editor | : | Taufan Rizaldy Putra |
KOMENTAR