Mendengar namanya, berasal dari kata temper yang artinya memperkuat struktur sebuah obyek dengan cara dipanaskan suhu tinggi.
Setelah itu objek tersebut langsung didinginkan secara merata dengan hembusan udara bertekanan.
(Baca Juga : Tertarik Pinang KIA Carnival? Simak Rangkuman Tiga Penyakitnya Di Sini)
Dengan kata lain, tempered glass yang lazim dipakai pada kaca jendela dan kaca belakang sebuah mobil, sudah mengalami proses reinforced agar kaca menjadi lebih kuat saat menghadapi benturan.
“Saat pecah, kaca tempered hancur seperti butiran jagung makanya sering disebut kaca jagung,” papar Handi, spesialis kaca mobil, dikutip dari Tabloid Otomotif No. 26/XXIII.
Efeknya jelas, kaca tempered diharapkan tidak melukai penumpang yang berada di dalam kabin saat kecelakaan.
Tidak seperti kaca rumah biasa yang akan berbentuk kepingan tajam dan runcing bila pecah.
Laminated Glass
Teknologi laminated glass sudah ada sejak 1927 dan bermula dari industri mobil.
Menilik namanya, laminate berarti melapis layaknya laminating ijasah atau KTP.
Layaknya roti sandwich, dua buah kaca dijadikan satu dengan bagian tengah diberi pelapis khusus semacam flexible clear plastic film yang lazim disebut sebagai Polyvinyl Butyral (PVB).
Laminated glass jelas memiliki ketahanan jauh lebih kuat dibanding tempered glass.
Itu sebabnya kaca depan sebuah mobil wajib menggunakan laminated glass atau double laminated glass.
(Baca Juga : Honda Odyssey RB1, Modelnya Timeless Tapi Perhatikan Sektor Ini)
Di lain sisi, laminated glass tetap bisa dihancurkan dalam keadaan darurat karena lapisan PVB yang fleksibel tadi akan mengikuti kontur kaca dalam kondisi apapun.
“Sehingga pada saat kecelakaan, penumpang di dalam kabin tidak terlempar keluar karena windshield tetap kokoh tetapi bisa dihancurkan saat butuh pertolongan pertama,” papar Handi dikutip dari Tabloid OTOMOTIF No. 26/XXIII
Editor | : | Taufan Rizaldy Putra |
Sumber | : | OTOMOTIF |
KOMENTAR