Otoseken.id - Salah satu maintenance saat mengganti oli adalah melakukan engine flush.
Engine flush menghilangkan kerak-kerak yang mengendap di dalam mesin.
Dan membuangnya bersama oli yang lama.
Mobil diesel sangat penting untuk melakukan engine flush.
Tetapi kapan si waktu yang tepat menggunakan engine flush?
Baca Juga : 7 Hal Cara Mendeteksi Kondisi Transmisi Matic di Mobil Seken
Nah, soal ini Otoseken.id berbincang dengan David Tandjung, pemilik Toda yang merupakan salah satu toko oli terlengkap di Jakarta.
Doi yang juga paham betul soal oli mesin ini menuturkan bahwa penggunaan engine flush tidak harus dilakukan setiap ganti oli.
"Engine flush memang baik untuk mesin, ada baiknya penggunaannya juga rutin namun tidak harus setiap ganti oli melakukan engine flush. Idealnya setiap 20.000 Km sekali," sebutnya.
Bila saran pabrikan penggantian oli mesin setiap 10.000 Km sekali, berarti penggunaan engine flush bisa dilakukan setiap 2 kali ganti oli.
Baca Juga : Bahaya Aquaplaning Saat Hujan Dan Cara Mengatasinya Saat Mengendarai Mobil
Mengapa setiap 20.000 Km?
Hal ini karena kinerja mobil mesin diesel lebih berat dibanding mobil mesin bensin.
Kandungan bahan bakar diesel sangat jauh berbeda dibanding bahan bakar bensin.
Jadi kerak-kerak yang terbentuk akan semakin cepat terjadi.
Baca Juga : Gejala Ini Yang Bakal Muncul Kalau Turbo Mengalami Kerusakan
Nah di sini peran engine flush untuk membersihkan kerak-kerak oli pada mesin.
"Engine flush yang idealnya digunakan setiap 20.000 km juga mencegah terjadinya sludge atau endapan kotoran oli. Bila sudah terjadi sludge di mesin bisa bikin mesin rusak," wantinya.
Jadi perawatan mobil bermesin diesel enggak cukup hanya mengganti oli saja ya sob!
Editor | : | Arseen |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR