Otoseken.id - Ada dua cara mendeteksi kerusakan engine mounting yang letaknya dekat mesin.
Yakni dengan melihat fisiknya dan merasakan gejalanya.
“Cukup mudah kok melihat engine mountung, tapi jika memang posisinya tidak tertutup oleh komponen lain,” tutur Rudi Ganefia Workshop Head Auto 2000 Krida di Cilandak, Jakarta Selatan.
“Biasanya kerusakan terjadi pada karet-karetnya yang kempis dan sobek,” imbuhnya.
Baca Juga : 8 Jurus Teknik Menerjang Banjir Ini Bikin Mobil Aman Dari Kerusakan
Rudi mengungkapkan, untuk tipe hidraulis, jika terjadi kerusakan akan terdapat rembesan cairan di sekitar mounting.
Cara kedua mendeteksi kerusakan engine mounting adalah dengan merasakan efeknya.
“Kalau kondisinya sudah buruk, biasanya tidak mampu lagi meredam getaran mesin terlebih saat melewati jalan berlubang atau polisi tidur,” ujar Rudi.
“Mesin akan terpantul-pantul karena karet-karetnya sudah aus,” ucap Rudi.
Baca Juga : Agar Nggak Kena Tipu, Yuk Deteksi Ciri-ciri Mobil Bekas Yang Terendam Banjir
Menurut Rudi, ketika engine mounting rusak, mobil dalam kondisi idle getaran mesin akan terasa ke kabin.
Selain itu, mounting transmisi juga bisa mengalami masalah.
Untuk mounting transmisi, cara mendeteksinya dengan memasukan transmisi dari netral ke 1 atau ke D pada transmisi otomatis.
“Jika terdengar bunyi jedug saat melepas kopling atau melepas gas, itu tandanya mounting transmisi sudah dalam kondisi yang tidak baik,” ungkap Rudi.
“Memang kerusakannya tidak merembet ke komponen lain, tapi jika engine mounting bermasalah akibatnya penyaluran tenaga mesin menjadi tidak optimal,” kata Rudi lagi.
Editor | : | Arseen |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR