Otoseken.id - Di motor ada yang menggunakan filter udara tipe basah dan kering.
Penggunaan filter udara tipe itu masing-masing punya keuntungan dan kerugian.
Yang dimaksud filter kering dan basah ini sama-sama terbuat dari bahan kertas.
Namun, ada yang berbeda dari kertas yang digunakan.
Baca Juga: Kampas Rem Mobil Sudah Tipis Apa Belum? Begini Jurus Cara Mudah Mengeceknya
Untuk filter udara tipe kering, kertasnya tidak ada pelumas.
Sedangkan filter udara tipe basah, kertasnya mengandung pelumas.
Kedua jenis filter udara ini punya kelebihan dan kekurangan.
Tipe kering dalam pemakaian punya keuntungan karena bisa dibersihkan.
Baca Juga: Ban Mobil Cepat Botak? 5 faktor Ini Penyebab Umur Ban Mobil Singkat
Caranya disemprot angin kompresor setiap kali servis.
Meski bisa dibersihkan, namun tetap ada batas pemakaian.
"Bagusnya setiap 9.000 km ganti," jelas Agus Gober, mekanik Mandiri Motor, Bantar Gebang, Bekasi.
Baca Juga: Biaya Pengecekan dan Perbaikan Speedometer Digital Motor di Bengkel Resmi
"Tapi, waktu pemakainnya bisa sampai 15.000 km," jelas Gober yang bukan teman Donald Bebek itu.
Namun tergantung juga kondisi lingkungan.
Kalau dipakai di tempat berdebu, baru mencapai 2.000 km atau 5.000 km kudu ganti karena pasti banyak debu yang akan menempel di filter udara.
Gober pernah maksa membersihkan filter tipe basah dan dikasih oli kembali.
Baca Juga: Oli Transmisi AGS Suzuki Ignis Ada Dua, Kok Yang Diganti Cuma Satu? Ini Penjelasannya
Namun sial, motor larinya hanya sampai 80 km/jam setelah filter udara tipe basah coba dibersihkan.
Akhirnya tetap ganti baru.
Makanya banyak yang ogah menggunakan filter basah.
Karena harganya mahal dan tak bisa disemprot angin.
Editor | : | Arseen |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR