Otoseken.id - Catalytic converter berfungsi untuk mengurangi emisi gas buang pada knalpot mobil.
Komponen ini bisa ditemukan pada sistem exhaust (gas buang) di mobil-mobil modern.
Dengan kata lain catalytic converter bertugas menyaring gas racun seperti hidro carbon (HC), karbon monoksida (CO), dan nitrogen oksida (NOx).
Bagaimana cara kerja catalytic converter?
Di dalam catalytic converter terdapat dua katalis: reduction dan oxidation catalyst.
Keduanya menggunakan struktur keramik dan metal catalyst yang terdiri dari Platinum, Rhodium dan Palladium.
Baca Juga: Harus Tahu, Ini Pentingnya Lakukan Tune Up Catalytic Pada Mobil Bekas
Pada tahap pertama, gas buang dari mesin akan direduksi kandungan gas NOx-nya di reduction catalyst.
Saat gas nitrogen oksida melewati katalis Platinum dan Rhodium, akan dihasilkan gas nitrogen dan oksigen.
Kemudian untuk mereduksi gas HC dan CO, oxidation catalyst yang mengandung logam Palladium dan Platinum mengubahnya menjadi karbondioksida dengan proses kimia.
Nah, untuk memperoleh kebutuhan oksigen di proses tahap kedua tersebut, catalytic converter dilengkapi dengan sistem kontrol yang berfungsi memonitor aliran gas buang.
Agar hasilnya optimal, sensor oksigen diletakan setelah mesin dan sebelum catalytic converter.
Sensor yang terkoneksi dengan ECU (Electronic Control Unit) ini memiliki tugas untuk mengukur kandungan oksigen di gas buang agar tidak berlebihan.
Hasilnya adalah emisi gas buang yang bersih.
Baca Juga: Ini Penyebab Asap Knalpot Mobil Bau Bensin dan Pedih Dimata, Simak
Posted : Kamis, 10 Oktober 2024 | 15:24 WIB| Last updated : Kamis, 10 Oktober 2024 | 15:24 WIB
Editor | : | optimization |
Sumber | : | Otoseken.id |
KOMENTAR