Otoseken.id - Transmisi mobil berfungsi sebagai pemindah tenaga, sistem transmisi dapat memindahkan gigi yang memberikan torsi.
Secara garis besar, transmisi dibagi menjadi 2, yaitu transmisi manual dan matik, transmisi matik sendiri ada yang menggunakan CVT dan matik konvensional.
Perawatan transmisi cukup dengan mengganti oli secara berkala yang sudah dianjurkan oleh produsen mobil, umumnya 40.000 km untuk transmisi manual, dan 80.000 km untuk transmisi matik.
Yang jadi perhatian khusus adalah ketika Anda mengganti oli transmisi mobil matik, apakah mobil Anda menggunakan transmisi matik Konvensional atau menggunakan transmisi matik CVT.
Baca Juga: Oli Transmisi Mobil Honda Harus Ganti di Kilometer Segini, Perhatikan
"Efek dari mengganti oli matik yang enggak sesuai spesifikasi, efeknya performa transmisi matik jadi enggak optimal, efek jangka panjang bisa dilakukan overhaul," kata Apuy, Owner dari bengkel Spesialis Automatic Transmission Sakira Abida Motor Tangerang.
Pria yang akrab disapa Apuy ini menjelaskan Oli mobil matic pada umumnya berjenis ATF untuk matik konvensional,dan CVTF untuk mobil dengan transmisi CVT.
Perbedaan ini dipicu dari perbedaan sistem kerja tiap jenis matik. Pada transmisi matik konvesional lebih sederhana. Tak terdapat chips elektronik yang terendam oli.
"Cara kerja transmisi matik dan transmisi CVT berbeda, transmisi matik konvensional punya gir untuk perpindahan gigi, sedangkan CVT menggunakan belt atau sabuk baja, jadi butuh pelumas yang sesuai juga," katanya.
Pemilik bengkel spesialis matik ini menyarankan untuk membaca terlebih dahulu panduan buku servis dari pabrikan, bisa juga menanyakan ke bengkel resmi atau bengkel yang sudah terpercaya.
Baca Juga: Ini Tanda-tandanya Transmisi Otomatis Mobil Harus Overhaul Plus Biayanya
Posted : Rabu, 20 September 2023 | 10:05 WIB| Last updated : Rabu, 20 September 2023 | 10:05 WIB
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR