Otoseken.id - Tapak ban di mobil ternyata bisa menjadi indikator kerusakan pada suspensi.
Tapak ban yang menipis tidak rata, maka bisa menjadi indikator adanya masalah pada suspensi.
Jika suspensi sehat dan tekanan ban ideal (sesuai rekomendasi pabrik) tapak ban akan tergerus wajar secara merata.
Contoh, jika aus di salah satu sisi tapak ban (pinggir) itu berarti sudut roda sudah tak lagi sejajar.
Baca Juga: Land Rover Discovery 3 Tahun 2004 - 2009 Punya Fitur Terrain Response
Jika camber-nya negatif maka sisi dalam tapak ban yang lebih tergerus.
Bila camber terlalu positif maka sisi luar ban yang menipis lebih dulu.

Solusinya tinggal melakukan spooring atau wheel alignment.
Kalau tapak ban bergelembung atau istilah teknisnya cupping/scalopping/dipping umumnya disebabkan oleh roda-roda yang tak lagi balans.
Baca Juga: Banyak Efek Positif Ketika Mobil Diesel Melakukan Engine Flush
Selain itu, kasus cupping juga bermuasal dari suspensi yang lemah atau sistem kemudi yang sudah aus.
Sekarang contoh akibat tekanan ban yang selalu kurang dari rekomendasi pabrikan.
Karena tekanan angin ban kurang, maka hanya di kedua sisi pinggir yang mengalami keausan berlebih.
Ban yang kurang angin atau kempis bisa membuat hambatan gulir (rolling resistance) bertambah, bbm semakin boros, ban menjadi ekstra panas dan akhirnya mengurangi daya tahannya.
Editor | : | Arseen |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR