Otoseken.id - Mobil bermesin diesel seperti sekarang, mayoritas sudah mengadopsi teknologi common-rail.
Common-rail merupakan suatu metode injeksi bahan bakar ke dalam ruang bakar, prosesnya dengan penyaluran bahan bakar ke injektor menggunakan jalur (rail) yang dipakai bersama.
Nah sistem injeksi bahan bakar di common-rail ini dilengkapi berbagai sensor.
"Berbeda dengan diesel konvensional yang masih mekanikal, mesin diesel common-rail pakai berbagai sensor, seperti sensor tekanan bahan bakar commonrail," terang Erwin Surianto, kepala bengkel Auto2000 Pasar Kemis, Tangerang.
Lanjut Erwin menjelaskan, sensor-sensor tersebut terdapat pada sistem air intake, meliputi sensor volume udara masuk (mass air intake), dan sensor tekanan udara turbo.
(Baca Juga: Ganti Commonrail Toyota Fortuner dan Innova? Segini Harga di Auto2000)
Untuk penginjeksian, sebagaimana sistem EFI pada mesin bensin, injektor bahan bakar pada common-rail menggunakan solenoid, yang pengoperasiannya dikontrol oleh Engine Control Module (ECM).
Mesin diesel common-rail memerlukan pengabutan tekanan yang sangat tinggi, dan pengabutan yang sempurna, untuk itu memerlukan bahan bakar kualitas baik untuk mendapat kinerja mesin diesel yang maksimal.
"Penggunaan bahan bakar diesel kualitas rendah dalam pemakaian jangka panjang, dampaknya bisa merusak sistem common-rail, seperti supply pump dan sistem injeksi, yang tentunya akan berakibat pada biaya perbaikan atau penggantian spare part yang cukup tinggi," katanya.
Editor | : | Arseen |
KOMENTAR