Otoseken.id - Kia Carens meluncur ke tanah air tahun 2000 dan kemudian di tahun 2003 Kia Carens II diperkenalkan.
Jika dibandingkan Kia Carens I, Secara tampilan Kia Carens II melakukan ubahan total. Tampilan luar lebih bernuansa modern sekaligus sporty dengan pelek alloy dan bumper baru.
Kesan elegan pun tetap dipertahankan dengan nuansa krom di gril depan.
Kesan modern juga muncul di interior yang semakin ergonomis. Instrumen di tengah dasbor berbentuk tameng warna silver lebih mudah dijangkau.
Selain itu, ia telah dilengkapi head unit double DIN dan peredaman kabin yang telah mengalami perbaikan.
(Baca Juga: Kia Pride 1.400 cc, Hatchback Asal Korea yang Punya Transmisi Halus)
Sirkulasi penyejuk kabin pun lebih baik dengan membuat saluran AC di bawah jok depan.
Pengendalian pun lebih disempurnakan dengan mengadopsi peredam kejut gas yang membuat bantingan sedikit keras namun gejala body roll lebih minimal.
Mesin yang digunakan MPV Asal Korea ini berkapasitas 1.794 cc mengusung teknologi DOHC 16 katup.
Hasilnya, Kia Carens II mampu menghasilkan daya 130 dk pada 6.000 rpm.
Nah di pasaran mobil bekas, Kia Carens generasi kedua dijual seharga Rp 40 juta sampai Rp 50 jutaan.
(Baca Juga: Kia Picanto Generasi Pertama, City Car yang Punya Handling Lincah)
Sebelum membeli MPV bekas non Jepang, sebaiknya Anda kenali terlebih dahulu penyakit yang sering dialami Kia Carens II.
Pertama pada sektor mesin, Kia Carens II dianjurkan pakai oktan 92, jika pemilik sebelumnya sering menggunakan bensin premium oktan 88, mesin mobil mudah knocking dan kurang bertenaga.
Efek jangka panjang, komponen bergerak di mesin bisa lekas aus sehingga perlu perbaikan.
Anda dapat melakukan test drive agar mengetahui gejala knocking lebih dini akibat penggunaan bensin Premium.
Perhatikan juga lubang knalpot untuk memastikan jika ada asap putih pekat yang muncul. Atau mintalah mekanik untuk membuka busi agar lebih yakin dengan kondisi ruang bakar.
(Baca Juga: Pilihan Mobil Bekas Rp 40 Jutaan, Jepang Ada Daihatsu Ceria, Korea Kia Carens)
Kemudian penyakit di sokbreker, Walau Carens II telah menggunakan sokbreker gas, tak ada salahya memeriksa kondisi peredam kejut ini.
Amati sokbreker bodi untuk memastikan tidak ada lelehan oli akibat kebocoran. Cermati pula permukaan ban.
Akibat sokbreker yang telah lemah biasanya muncul keausan tidak merata.
Selanjutnya drive shaft, layaknya mobil berpenggerak depan, tak ada salahnya memeriksa kondisi kedua as roda.
Pasalnya, bobot kendaraan yang mencapai 1,3 ton lebih dan jika ditambah cara mengemudi pemilik sebelumnya yang agresif, membuat as roda bekerja ekstra.
Pertama-tama, periksa dahulu kondisi karet pembungkus (boot) as roda.
Selain itu, Anda perlu melakukan test drive dengan cara membelokkan kemudi sampai maksimum sambil berakselerasi perlahan.
Jika terdengar suara aneh, Anda patut curiga terjadi kerusakan pada as roda atau suspensi roda depan.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | Auto Bild Indonesia |
KOMENTAR