Otoseken.id - Pemakai mobil dengan tahun tua masih cukup tinggi di Indonesia.
Pemiliknya menganggap mobil usia tua memerlukan BBM oktan rendah.
Apa benar semakin tinggi usia pakai mobil memerlukan BBM oktan rendah?
"Tergantung dari jenis mobilnya dulu dari baru apakah kompresi mesin tinggi atau sudah rendah serta seberapa besar penurunan kompresinya," buka Hans Steven, pemilik bengkel Speed'Z Performance.
Baca Juga: Cari Sedan Bekas Asal Jerman Selain BMW dan Mercy? Coba Lirik Audi A6
Menurut Hans, mobil yang terus terawat dengan baik tidak mengalami penurunan kompresi yang cukup signifikan.
Kalau kompresi mesin masih tinggi dan tetap dipaksakan menggunakan BBM oktan rendah akan muncul gejala ngelitik atau knocking.
"Knocking itu terjadi karena bahan bakar meledak duluan sebelum proses kompresi, piston dipaksa turun sebelum waktunya," jelas Hans.
Masalahnya, mobil usia tua meskipun terawat namun komponen internalnya sudah mencapai batas usia pakai dan rentan rusak.
Baca Juga: Rincian Servis Mitsubishi Xpander di Bengkel Spesialis, Ada Yang Gratis
Kalau mengalami penurunan kompresi yang cukup tinggi barulah bisa pakai BBM oktan rendah.
"Kalau diisi dengan BBM oktan tinggi malah menyebabkan kerak karena BBM tidak terbakar sempurna di dalam tekanan saat proses kompresi," ujar Hans.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR