Otoseken.id - Sokbreker dan ban merupakan kompenen penting pada bagian kaki-kaki mobil, sokbreker berfungsi sebagai meredam guncangan saat mobil melewati jalan yang tidak rata.
Seiring usia pemakaian dan macam-macam jalan yang dilalui, kemampuan peredam sokbreker akan berkurang.
Nah, kerusakan yang disebabkan dari sokbreker dapat berimbas ke ban mobil yang kemakan atau aus secara tidak merata.
"Keausan ban yang enggak rata, lebih memakan ban bagian luar, kemungkinan besar ada kerusakan di sokbrekernya," kata Ujang dari bengkel spesialis sokbreker Fajar Auto, Pasar Mobil Kemayoran, Jakarta Pusat.
(Baca Juga: Sokbreker Mobil Sudah Waktunya Ganti? Ini Alternatifnya, Lebih Murah)
Jika ada kebocoran oli di sokbreker, diindikasikan seal yang sudah aus, dan juga periksa apakah fisik masih bagus dalam arti tidak ada yang baret ataupun penyok.
Selain tanda-tanda secara fisik, sokbreker yang rusak dapat dirasakan dari bantingan mobil yang terasa lebih keras akibat piston dari sokbreker yang tidak bekerja secara maksimal.
"Sokbreker yang sudah rusak kinerja pistonnya tidak maksimal, akibatnya saat di jalan tidak rata, sokbreker kurang meredam guncangan," katanya.
Keruskan sokbreker juga ditandai dengan bunyi-bunyi di bagian kaki-kaki diiringi suara jedug seperti mentok.
(Baca Juga: Ban Mobil Cepat Botak? 5 faktor Ini Penyebab Umur Ban Mobil Singkat)
Selain dari sokbreker, keausan ban yang tidak merata juga disebabkan karena mobil tidak pernah di spooring dan balancing.
Tekanan angin yang tidak ideal pun juga bisa jadi penyebabnya, seperti kelebihan atau kekurangan tekanan angin.
Nah tekanan angin yang ideal sudah dianjurkan dari pabrikan mobil, Anda dapat melihat tekanan angin yang ideal di stiker atau plat besi yang terletak di pilar B bawah bagian pengemudi.
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR