Otoseken.id - Curah hujan yang tinggi di awal tahun 2020 menyebabkan beberapa kawasan di Indonesia terendam banjir.
Mobil yang terendam banjir tentu berdampak buruk pada mesin, elektrikal atau kelistrikan, dan transmisi.
Salah satunya Toyota Kijang Innova tipe V yang Otoseken temui di bengkel resmi Astrido Toyota Fatmawati Jakarta Selatan yang sedang melakukan perbaikan terdampak banjir kategori level B.
Untuk Kategori level B, ketinggian air sudah hampir di atas kap mesin, dan air sudah memasuki kabin.
(Baca Juga: Toyota Kijang Innova V Kebanjiran Level B, Interior Dibongkar Total)
Lalu bagaimana cara untuk mengetahui oli mesin yang terkontaminasi atau sudah tercampur dengan air banjir?
Cara untuk mendeteksi oli mesin yang terkontaminasi dengan air atau tidak adalah dengan memperhatikan warna oli mesin melalui dipstik.
"Oli mesin yang sudah tercampur air warnanya putih, dilihat melalui dipstik oli, air masuk ke mesin melalui celah dipstik, karena dipstik itu kan tidak rapat, ada celah itu oli jadi masuk ke mesin" ucap Suryadi, kepala bengkel Astrido Toyota Fatmawati Jakarta Selatan
Jika oli sudah tercampur air, maka kerja mesin akan terganggu sebab senyawa oli sebagai pelumas komponen mesin sudah hilang.
(Baca Juga: Bengkel Resmi Toyota Diskon Hingga 30%, Perbaiki Mobil Pascabanjir)
Dampaknya suara mesin akan lebih kasar dari biasanya dan tenaga akan terasa lebih berat akibat beban kerja mesin.
Selain itu mesin akan menjadi lebih panas, karena fungsi oli selain untuk pelumas, juga berfungsi sebagai pendingin mesin.
"Warna oli yang baru itu kan warnanya kecokelat-cokelatan, kalau oli lama sedikit hitam, nah kalau oli yang tercampur air, mau oli lama atau oli baru itu warnanya putih," katanya.
Selain masuk melalui celah dipstik oli, air juga bisa masuk melalui melalui air intake (saluran udara), dan melalui knalpot.
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR