Otoseken.id - Bagi yang kepincut Honda CR-V 'kura-kura', enggak usah khawatir karena suku cadang fast moving atau berumur pendek ada yang harganya Rp 30 ribuan.
Bicara komponen fast moving CR-V generasi ketiga ini, macamnya banyak dengan harga berbeda-beda.
Serta menyesuaikan merek yang dipilih, apakah aftermarket atau orisinal.
Deden Hamdani, pemilik bengkel spesialis Honda, Auto Broundtrax Motor (ABM) menyarankan tiap 'pasiennya' memakai onderdil orisinal.
Baca Juga: Kepincut Honda CR-V Tahun 2007 -2012, Bagian Ini Jadi Perhatian Lebih
"Kebanyakan customer di bengkel disarankan memakai komponen ori, makanya untuk stok fast moving juga kebanyakan ori," sebutnya.
"Karena kalau OEM semisal oli kami biasa tester dulu buat melihat produk mana yang cocok buat Honda, setelah itu baru kami jual di bengkel" jelas Deden, (22/2/20).
Sementara, buat komponen slow moving untuk Honda CR-V generasi ketiga terbilang lebih mahal daripada CR-V generasi setelahnya.
"Stok suku cadang Honda CR-V sebenarnya enggak susah, cuma untuk generasi ketiga yang ori-nya harganya lebih mahal ketimbang CR-V generasi keempat," jelasnya.
Baca Juga: 2 Tipe Mesin Honda 'Kura-kura' CR-V Gen 3, Yaitu 2.0 dan 2.4, Ini Plus Minusnya
"Mungkin karena mobil ini sudah lama rilisnya, jadi part slow movingnya mulai susah," sebut Deden.
"Contoh part yang agak susah itu, ganti 1 set transmisi, kalau beli baru itu inden ke bengkel resmi nunggu stoknya lengkap semua karena enggak dijual 1 gelundungan.
"Beda kalau beli part copotan yang sudah lengkap 1 gelundungan," terangnya.
Berikut daftar harga komponen fast moving Honda CR-V gen 3 di bengkel spesialis ABM:
Baca Juga: Dana Rp 125 Jutaan Bisa Pinang Honda CR-V 'Kura-kura' Bekas, Bantingan Nyaman Desain Mewah
- Filter oli merek Sakura Rp 30 ribu, ori Rp 35 ribu
- Filter udara ori Rp 180 ribu, merek Sakura Rp 140 ribu
- Kampas rem depan ori Rp 900 ribu
- Kampas rem belakang ori Rp 700 ribu
- Busi ori untuk CR-V tipe 2.4 Rp 30 ribu/pcs, tipe 2.0 iridium 1 set Rp 800 ribu (4pcs)
- Oli mesin merek Motul SAE 5W30 Rp 650 ribu (4 liter), Total Rp 500 ribu (4 liter)
- Filter bensin ori Rp 1 juta
- Kampas kopling manual ori 1 set Rp 2,8 juta
- Vanbelt ori Rp 350 ribu
- Minyak rem Wurth 300 ml Rp 60 ribu
- Radiator coolant Rp150 ribu (5 liter)
Auto Broundtax Motor (ABM)
(+62 812-8341-1814)
Jl. Akses Tol Cimanggis - Cikeas, Leuwinanggung, Kec. Tapos, Kota Depok, Jawa Barat 16456.
Kepincut Honda HR-V Bekas, Simak 7 Kelemahannya Sebelum Beli
Otoseken.id - Honda Prospect Motor (HPM) selaku APM Honda menghadirkan Honda HR-V tahun 2014 lalu.
Honda HR-V merupakan mobil di kelas Low SUV, HR-V yang masuk ke Indonesia ini merupakan HR-V generasi kedua.
Menghadirkan 2 varian tipe dan mesin, yakni tipe Prestige berkapasitas mesin 1.800 cc, dan tipe E 1.500 cc.
Mesin 1.800 cc di Prestige mampu menghasilkan tenaga 137 dk pada 6.500 rpm, dan torsi 169 NM pada 4.300 rpm.
Sementara di mesin 1.500 cc tipe E, mesin yang dipakai sama dengan Honda Jazz hanya saja ECU yang berbeda. Tenaga yang dihasilkan 118 dk pada 6.600 rpm, dan torsi sebesar 145 Nm di 4.600 rpm.
(Baca Juga: Honda CR-V Generasi Ketiga, Irit Bahan Bakar dan Enak Dipakai)
Nah Otoseken sudah merangkum beberapa kelemahan dan penyakit Honda HR-V tipe E dan sudah tayang di chanel Youtube Otoseken
1. Tarikan kurang
Karena Honda HR-V ini mengandalkan transmisi CVT yang karakter transmisinya lebih lemot dibandingkan matik konvensional, alhasil tarikan Honda HR-V masih dirasa kurang oleh beberapa pemilik.
Hal ini juga dikarenakan bodi Low SUV bermein 1.500 cc ini yang terbilang besar dibandingkan mobil city car.
Solusi agar tarikan Honda HR-V 1.5 agresif seperti Honda Jazz adalah dengan remap ECU.
2. Tombol Start Stop bermasalah
Beberapa pemilik Honda HR-V mengeluhkan tombol start stop yang menyangkut, solusinya adalah dengan menggunakan tombol start stop secara benar.
Jika sebelumnya menghidupkan mesin dengan menekan sekali dan menahan tombol sekaligus menginjak pedal rem, nah ada cara yang lebih disarankan.
Yaitu dengan cara memencet 2x, setelah itu pencet sekali lagi dibarengi dengan injak rem, dengan begitu tombol start stop lebih awet tanpa menahan tombol sampai mobil hidup.
(Baca Juga: Menggiurkan! Honda BR-V Bekas Tahun Segini Bekasnya Cuma Rp 140 Jutaan)
3. Kaki-kaki sedikit keras
Dibandingkan dengan Honda CR-V dan Freed, suspensi Honda HR-V sedikit lebih keras, saat melahap jalan yang sedikit bergelombang atau speed bump, bantingan terasa keras.
4. Rack steering dan EPS bermasalah
Rack steering dan Electric Power Steering (EPS) juga merupakan penyakit yang dikeluhkan pemilik HR-V saat pemakaian sudah menempuh jarak 50 ribu kilometer.
5. Bunyi gluduk-gluduk saat menikung
Pemilik Honda HR-V mengaku mengalami suara gluduk-gluduk ketika menikung, permasalahan ini muncul saat pertama beli HR-V di tahun 2015.
Bunyi ini disebabkan dari as roda depan mengingat HR-V merupakan mobil penggerak roda depan (FWD), walaupun tidak bahaya namun keluhan ini mengganggu kenyamanan.
(Baca Juga: Kepincut Honda CR-V Tahun 2007 -2012, Bagian Ini Jadi Perhatian Lebih)
6. Dasbor dan pintu bagasi ada bunyi-bunyi
Saat otoseken mengecek kondisi Honda HR-V produksi tahun 2015, ditemukan dasbor dan pintu yang bunyi-bunyi.
Bahkan pemilik Honda HR-V tersebut melilitkan solatip di pengait bagasi.
7. Warna door trim yang mudah kotor
Kelemahan warna cerah di interior yaitu mudah kotor, Honda HR-V menggunakan bahan fabric berwarna krem cerah.
Solusinya adalah dengan melapisi dengan bahan kulit berwarna gelap.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | Otomotifnet.com |
KOMENTAR