Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

mobil bekas

Plus Minus Pasang Stabilizer di Mobil Bekas, Jangan Asal-asalan, Dampaknya Membahayakan

Nabiel Giebran El Rizani,ARSN - Senin, 2 Maret 2020 | 16:24 WIB
Ilustrasi stabilizer
Trybowo Laksono
Ilustrasi stabilizer

Otoseken.idBagi pemilik mobil bekas yang ingin pasang stabilizer, jangan asal-asalan ya.

Maksud hati ingin meningkatkan kestabilan mobil dengan memakai produk stabilizer.

Namun berujung pada pengendalian yang turut berubah.

Ada baiknya kenali sisi positif dan negatifnya sebelum memasang.

Baca Juga: Mobil Bekas Dicat Ulang Bebas Karat? Belum Tentu, Ini Penyebabnya

Yang ditawarkan adalah produk yang membuat mobil lebih stabil, seperti strutbar, stabilizer, bushing sport hingga underbrace.

Sisi positif yang didapat adalah sasis lebih kaku berdampak kestabilan dan akurasi mengemudi kian meningkat.

Tapi masih ada sisi negatifnya, yaitu bantingan suspensi lebih keras, dengan lebih kaku elastisitas sasis otomatis menurun.

Beban kerja ban semakin berat sebab gaya bermanuver akan tertumpu pada ban, sangat terasa pada jalan basah lantaran grip ban lebih sulit dideteksi berkat body roll yang minim.

Baca Juga: Mobil Bekas Eks Taksi, Mulai Rp 60 Jutaan, Toyota Limo, Almera Sampai Mercedes-Benz

Karenanya, pilihlah stabilizer sesuai dengan kebutuhan, kontribusi terhadap kenyamanan berkendara tidak sebanding dengan perubahan karakter mobil yang berpotensi membahayakan.

Rem Mobil Bekas Masuk Angin? Begini Jurus Mengatasinya

Otoseken.id - Di mobil bekas, proses membuang angin pada rem dinamakan bleeding.

“Bleeding adalah proses membuang gelembung udara dari dalam sistem hidraulis menggunakan prinsip tekanan,” ungkap Edo Mekanik CPM Motor di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan.

Memang ketika rem dikocok terus-menerus, gejala rem masuk angin akan hilang sesaat.

Namun, ketika rem didiamkan, masalah tersebut akan muncul kembali.

Ilustrasi bleeding rem mobil
Rianto Prasetyo/GridOto.com
Ilustrasi bleeding rem mobil

“Dalam proses bleeding harus dilakukan oleh dua orang, jadi seorang bertugas sebagai operator pedal rem, dan satunya bersiap di aktuator pengereman,” ujar Edo.

Baca Juga: Perhatikan Bagian Ini Saat Meminang Mobil Bekas Berumur 10 Tahun Lebih

Edo mengungkapkan sebelum melakukan proses bleeding, perhatikan apakah mobil tersebut menggunakan sistem ABS.

 

“Sistem ABS bisa menghambat proses bleeding, sehingga perlu menonaktifkan pompa ABS dengan mencabut relay ABS pump,” jelas Edo.

Caranya, dengan menancapkan selang bleeding ke neeple bleeding pada kaliper rem.

Kocok rem, dengan menekan pedal rem secara terus menerus hingga terasa keras.

Setelah itu, tahan pedal rem di posisi bawah dan buka baut neeple bleeder secara cepat, dan tutup kembali.

Baca Juga: Baca Juga: Honda CR-V Gen 2 Kondisi 'Segar' Luar Dalam, Tahun 2005 Segini Harganya

Akan terlihat gelembung udara keluar dari dalam neeple.

Lakukan langkah ini hingga beberapa kali, sampai tidak ada lagi gelembung yang keluar.

Saat melakukan proses bleeding, perhatikan kondisi minyak rem agar tidak kurang.

Sebab, proses bleeding akan menguras sedikit demi sedikit minyak rem, maka siapkan satu botol minyak rem.

Editor : ARSN
Sumber : Jip.gridoto.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa