Otoseken.id - Banyak pihak yang menyepelakan Astra Toyota Calya saat diluncurkan pada tahun 2016.
Kualitas dari MPV LCGC (low cost green car) ini jadi perbincangan hangat banyak pihak kala itu.
Dengan harga Rp 150 juta untuk transmisi otomatis, dan Rp 138 juta untuk Calya bertransmisi manual, apa yang dikorbankan oleh Astra Toyota untuk mencapai harga tersebut?
Jika dibanding dengan kakaknya yang menjadi pemimpin pasar, Toyota Avanza, Calya punya keunggulan komparatif pada sektor sasis dan penggerak roda.
Baca Juga: Toyota Calya dan Sigra Terasa Lebih Boros BBM, Ini 3 Biang Keladinya
Dengan konstruksi monokok dan gerak roda depan, nampaknya Astra Toyota mempertimbangkan kelemahan Avanza saat mengembangkan Calya.
Soal mesin, memang tak ada yang spesial dari unit 3NR-VE 1.197 cc yang digunakan oleh Calya.
/photo/2019/04/26/125843285.jpeg)
Tarikannya tentu tak istimewa, apalagi jika harus membawa tujuh penumpang.
Pun dengan konsumsi bahan bakarnya yang ada di angka 13,9 km/liter untuk Dalam Kota dan 17,4 km/liter untuk Luar Kota dengan transmisi otomatis serta 19,2 km/liter untuk Calya manual.
Bicara fitur, Toyota Calya menjadi salah satu yang terlengkap sebagai sebuah mobil dengan harga terjangkau.
Head unit sudah memiliki konektivitas bluetooth, dual airbags, sabuk pengaman tiga titik untuk semua baris, dudukan ISOFIX, dan tak ketinggalan pengereman ABS.
Handling pun terbilang cukup stabil jika dibanding kakaknya, Avanza.
Baca Juga: Toyota Calya Saksi Bisu Pemilik Arogan, Tonjok Pengemudi Ambulans, Ujungnya Disita Polisi
Bantingan pun terasa lebih empuk sehingga menyetir sendirian tak perlu khawatir akan kenyamanan yang berkurang.
Yang spesial adalah radius putar 4,5 meter dengan electronic power steering yang terasa ringan.
Hal tersebut membuat berkendara dan bermanuver di jalan sempit terasa lebih nyaman, sehingga cocok untuk di kota-kota padat seperti Jakarta atau Surabaya.
Untuk Toyota Calya rentang harga antara Rp 95 juta hingga Rp 120 juta bisa memilih tahun yang muda.
Apakah Anda tertarik untuk meminang MPV ekonomis ini?
/photo/2019/04/26/723088106.jpeg)
Toyota Calya dan Sigra Terasa Lebih Boros BBM, Ini 3 Biang Keladinya
Otoseken.id - Toyota Calya dan Daihatsu Sigra merupakan mobil jenis LMPV 7 seater yang membawa nama LCGC (Low Cost Green Car).
Sebagai program mobil murah dan ramah lingkungan, tentu mobil LCGC memiliki konsumsi BBM yang lebih irit dan low carbon emission.
Namun ada beberapa pemilk mobil LCGC khususnya 7 seater seperti Toyota Calya maupun Daihatsu Sigra yang mengeluhkan di konsumsi BBM yang tidak sesuai ekpetasi.
Nah ternyata hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor sob.
Oli Mesin
Pertama karena penggunaan oli yang tidak sesuai dengan spesifikasi mobil LCGC menjadi salah satu faktornya.
"Ya memang ada pemilik Calya dan Sigra konsumsi BBM-nya terasa boros, itu karena oli yang tidak sesuai dengan spesifikasi LCGC-nya," Kata Fajar Nugroho, Tenikisi senior AutoTeknik, Ciputat Tangerang Selatan.
(Baca Juga: Trik Toyota Calya Lama Pasang Tombol Audio di Setir , Pemasangan Mudah Nggak Sampai 60 Menit)
Ia menyarankan untuk memakai oli full synthetic dengan viksonitas atau SAE 0W-20 seperti yang dianjurkan pabrikan mobil tersebut, untuk merek olinya, baik merek resmi seperti Toyota Motor Oil (TMO), ataupun merek Shell dan sebagainya.
"Kalau Calya lama dan Sigra lama masih boleh pakai 5W-30, tapi itu sudah paling maksimal ya, kalau selain itu performa mesin enggak maksimal salah satunya bikin boros BBM," katanya.
Selain itu, perawatan rutin mengganti oli mesin dan filter oli di setiap 10.000 kilometer juga penting untuk menjaga performa mesin.

Oktan BBM
Research Oktan Number atau RON BBM juga menjadi salah satu faktor mesin LCGC tidak optimal, mesin LCGC akan optimal jika menggunakan BBM beroktan 92 seperti Pertamax, Shell Super, atau Total Performence yang sama-sama beroktan 92.
Selain lebih boros BBM, mobil jadi sering menggelitik akibat residu dari bahan bakar yang tidak sesuai spesifikasi.
Ini juga merupakan saran dari pabrikan mobil LCGC sekaligus peraturan dari menteri perindustrian tentang penggunaan jenis BBM.
Baca Juga: Akibat Mobil Daihatsu Sigra Atau LCGC Pakai Oli Kental, Bakal Muncul Beberapa Masalah
Filter Udara
Filter udara berfungsi sebagai penyaring udara yang akan diisap ke ruang bakar melalui air intake, nah Jika Filter udara kotor, udara akan terganggu akibat kotoran, sehingga bisa mengakibatkan tenaga mesin menurun serta efisiensi BBM berkurang.
"Filter udara juga bikin BBM boros, penggantian filter udara setiap 20 ribu sampai 40 ribu kilometer tergantung seperti apa kondisi jalan yang sering dilalui ya," tutup Fajar Nugrogo dari Fajar Autoteknik, Ciputat Tangerang Selatan.
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR