Otoseken.id - Aki mobil bekas, normalnya memiliki tegangan sekitar di angka 12 volt.
Bila tegangan aki mobil di bawah normal, kemungkinan aki mulai mengalami kerusakan dan tidak maksimal memasok listrik ke perangkat elektrikal mobil.
Apa sih yang menjadi penyebab tegangan aki mobil di bawah normal?
"Bisa jadi karena alternator mobil mengalami gangguan atau kerusakan sehingga aliran listrik balik ke aki lemah," buka Fandy, pemilik bengkel spesialis Cakra Motor 11 Blok M.
Baca Juga: Tips Bikin Awet Aki Mobil Bekas, Lakukan 7 Hal Ini, Umur Aki Bisa Panjang
Saat mesin mobil bekerja, spul di dalam alternator menjadi penyimpan daya listrik untuk ke perangkat elektrikal dan pengisian daya listrik ke aki saat digunakan.
/photo/2019/05/19/40901128.jpg)
Jika alternator lemah, otomatis arus listrik yang kembali ke aki di bawah normal dan membuat aki menjadi drop.
"Kondisi sel dan cairan elektrolit di dalam aki basah atau kering juga berpengaruh terhadap besarnya tegangan aki," tekan Fandy.
Cairan elektrolit menjadi material utama yang dikonversikan oleh lembaran sel-sel di dalam aki menjadi tenaga listrik.
Baca Juga: Aki Mobil Merek Yuasa, Ada Kering dan Basah, Simak Daftar Harganya
Bila sel sudah mengalami korosi atau berkerak, daya listrik yang dihasilkan juga menjadi lebih lemah.
"Sel aki juga tidak bisa menghasilkan tegangan listrik yang cukup kalau cairan elektrolitnya kurang dari batas normal," jelas Fandy.
Panduan Ganti Aki Mobil, Jenis Kering atau Basah Sah, Hindari Hal Ini
Otoseken.id - Komponen penting untuk menghidupkan mobil yaitu accu atau aki.
Tugas utama untuk menampung listrik yang akan disalurkan kepada komponen-komponen mobil.
Aki terdiri dari beberapa jenis dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Aki mobil terbagi menjadi dua, yaitu aki basah dan aki kering atau bahasa teknisnya Maintenance Free (MF).
Nah, sebenarnya boleh enggak si mengganti jenis aki di mobil?
(Baca Juga: Dampak Kabel Massa Aki Sering Disepelekan, Banyak Yang Belum Tahu)
Apa sih yang harus diperhatikan saat mengganti jenis aki mobil?
Tenang, semua akan dijawab Wory Anggodo, General Repair Astrido Toyota Pondok Cabe Jakarta Selatan.
"Sebenarnya mengganti jenis aki sah-sah saja, namun ada beberapa yang harus diperhatikan, yakni voltase dan ampere dari aki tersebut," ucap Wory.
Untuk voltase pada mobil harus 12 volt, berbeda dengan truk yang bisa mencapai 24 volt.
(Baca Juga: Nissan Elgrand Lawas Rawan Terkena 'Penyakit', Cek 2 Bagian Ini)

Sedangkan untuk ampere yakni kapasitas tenaga listrik yang bisa diterima oleh aki juga harus sama.
Sebagai contoh bila sebelumnya mobil menggunakan aki basah dan ingin menggantinya dengan aki MF, perhatikan voltase dan kapasitas ampere-nya.
Untuk keterangan voltase dan ampere aki umumnya dituliskan di badan aki, ini untuk mengidentifikasi spek aki tersebut.
Selain itu, perhatikan fisik aki itu sendiri.
(Baca Juga: Aki Honda Vario Rawan Masuk Air Saat Banjir? Ini Penjelasannya)
Di mobil-mobil sekarang yang memiliki ruang penyimpanan aki yang sudah disesuaikan oleh aki bawaan pabrik akan sulit mengganti aki dengan ukuran yang lebih besar.
"Umumnya mau aki kering atau basah bila speknya sama kebanyakan produsen aki juga memiliki ukuran yang sama. Misalnya tipe 80D26L atau yang biasanya dikenal seperti NS60L," tambah Wory.
Dan mengganti ukuran kapasitas ampere yang lebih besar atau yang lebih kecil dari spesifikasi bawaan pabrik sangat tidak disarankan.
"Untuk safety terkait kelistrikan sangat tidak disarankan, wajibnya mengikuti spek yang sudah disarankan oleh pabrikan," tutup Wory.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR