Otoseken.id - Di pasaran, aki mobil ada 2 jenis, aki basah dan aki kering biasa disebut Maintenance Free (MF).
Aki Maintenance Free ini dikenal tidak memerlukan perawatan dan cocok bagi pemilik yang tidak ingin repot mengisi air aki secara rutin.
Namun, apakah betul jenis aki maintenance free ini benar-benar terbebas dari perawatan?
“Kalau kita berbicara aki maintenance free, kita tidak perlu tambah air sama sekali,” buka Sahrudin, Quality Assurance PT Astra Otoparts ketika ditemui di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara (9/3).
Baca Juga: Pilih Aki Kering Atau Basah? Agar Gak Salah Pilih, Ini Penjelasannya
“Maintenance free dibuat airnya itu cukup sampai aki itu rusak,” jelasnya.
Namun, hal tersebut hanya berlaku pada kondisi yang normal.
Pada saat-saat tertentu, Sahrudin menjelaskan dikarenakan letak aki yang berada di ruang mesin, efek suhu panas dapat menyebabkan penguapan air itu lebih cepat dari umur aki itu sendiri.
Sama seperti halnya jenis aki konvensional dan hybrid, kekurangan air pada aki maintenance free pun dapat menyebabkan kerusakan.
Baca Juga: Tegangan Aki Mobil Bekas di Bawah Normal, Hal Ini Penyebabnya
Ia mengatakan pada beberapa model aki maintenance free, ada juga yang dapat dibuka untuk memfasilitasi penambahan air aki jika dibutuhkan.
“Makanya pada saat kondisi tertentu aki itu masih bagus tapi airnya sudah kurang banyak, kita bisa tambahkan supaya umurnya bisa lebih panjang,” jelasnya.
“Normalnya MF itu sebetulnya tidak perlu tambah sama sekali, tetapi karena faktor panas tadi membuat penguapan lebih cepat,” tutupnya.
Panduan Ganti Aki Mobil, Jenis Kering atau Basah Sah, Hindari Hal Ini
Otoseken.id - Komponen penting untuk menghidupkan mobil yaitu accu atau aki.
Tugas utama untuk menampung listrik yang akan disalurkan kepada komponen-komponen mobil.
Aki terdiri dari beberapa jenis dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Aki mobil terbagi menjadi dua, yaitu aki basah dan aki kering atau bahasa teknisnya Maintenance Free (MF).
Nah, sebenarnya boleh enggak si mengganti jenis aki di mobil?
(Baca Juga: Dampak Kabel Massa Aki Sering Disepelekan, Banyak Yang Belum Tahu)
Apa sih yang harus diperhatikan saat mengganti jenis aki mobil?
Tenang, semua akan dijawab Wory Anggodo, General Repair Astrido Toyota Pondok Cabe Jakarta Selatan.
"Sebenarnya mengganti jenis aki sah-sah saja, namun ada beberapa yang harus diperhatikan, yakni voltase dan ampere dari aki tersebut," ucap Wory.
Untuk voltase pada mobil harus 12 volt, berbeda dengan truk yang bisa mencapai 24 volt.
(Baca Juga: Nissan Elgrand Lawas Rawan Terkena 'Penyakit', Cek 2 Bagian Ini)
Sedangkan untuk ampere yakni kapasitas tenaga listrik yang bisa diterima oleh aki juga harus sama.
Sebagai contoh bila sebelumnya mobil menggunakan aki basah dan ingin menggantinya dengan aki MF, perhatikan voltase dan kapasitas ampere-nya.
Untuk keterangan voltase dan ampere aki umumnya dituliskan di badan aki, ini untuk mengidentifikasi spek aki tersebut.
Selain itu, perhatikan fisik aki itu sendiri.
(Baca Juga: Aki Honda Vario Rawan Masuk Air Saat Banjir? Ini Penjelasannya)
Di mobil-mobil sekarang yang memiliki ruang penyimpanan aki yang sudah disesuaikan oleh aki bawaan pabrik akan sulit mengganti aki dengan ukuran yang lebih besar.
"Umumnya mau aki kering atau basah bila speknya sama kebanyakan produsen aki juga memiliki ukuran yang sama. Misalnya tipe 80D26L atau yang biasanya dikenal seperti NS60L," tambah Wory.
Dan mengganti ukuran kapasitas ampere yang lebih besar atau yang lebih kecil dari spesifikasi bawaan pabrik sangat tidak disarankan.
"Untuk safety terkait kelistrikan sangat tidak disarankan, wajibnya mengikuti spek yang sudah disarankan oleh pabrikan," tutup Wory.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR