Otoseken.id - Pada dasarnya, dalam memilih busi aftermarket ada 4 hal yang perlu diperhatikan.
Yakni diameter ulir, kedalaman ulir, ukuran busi, dan tingkat panas busi.
Tiga acuan pertama perlu diperhatikan lebih karena dimensi dari busi.
Namun, untuk memilih tingkat panas busi, Anda perlu mengetahui ukuran standarnya lalu dikonversikan ke satuan busi yang akan dibeli.
Kecuali bila mesin telah dimodifikasi dengan meningkatkan perbandingan kompresinya.
Baca Juga: Banyak Yang Belum Tahu, Begini Ciri-ciri Busi Mobil Yang Gapnya Kerapatan
Hingga saat ini ada tiga material yang umum digunakan oleh produsen busi: tembaga (copper), platina (platinum), dan iridium.
Selain itu, teknologi direct coil memerlukan busi yang memiliki nilai hambat yang sesuai dengan rekomendasi pabrik.
Berbeda atau tanpa nilai hambatan akan membuat kerusakan komponen lain seperti koil, takometer, hingga komputer ECU.
Bahkan be berapa mobil memerlukan busi orisinal agar masalah-masalah tersebut tidak muncul.
Cara Baca Busi Panas Dan Dingin, Dibedakan Lewat Kode, Banyak Yang Kurang Paham
Otoseken.id - Pemilik motor seken alias bekas harus tahu apa yang dimaksud busi panas dan busi dingin.
Tujuannya tentu agar tahu busi mana yang cocok untuk mesin motor.
Namun ada cara membaca kode apakah busi tersebut tergolong tipe panas atau dingin.
Tentunya dilihat dari angka yang tertera di bagian busi.
Baca Juga: Motor Bekas Pakai Busi Iridium? Ini Khasiat Utamanya, Lebih Bertenaga
Seperti contohnya busi Brisk seperti di gambar yang tertera.
Tertulis di busi Brisk tipe X-Line tersebut adalah AOR10-X9.
"Nah kode 10 yang tertera maka busi Brisk tersebut tergolong busi dingin," bilang Joanito Kurniawan dari Brisk Indonesia.
"Karena kalau di busi Brisk semakin kecil angka maka busi tersebut semakin dingin," lanjutnya.
Angka di busi Brisk sendiri dimulai dari angka 8 sampai 14.
"Kalau makin besar maka busi tersebut maka makin panas," tambahnya lagi.
Kode angka tersebut memang berbeda dari busi merek lain, kalau di merek lain seperti NGK dan Denso semakin besar angka bisa berarti semakin dingin.
Untuk busi dingin sendiri umumnya sering digunakan di mesin yang berperforma tinggi dengan suhu mesin tinggi.
Sedangkan busi panas sering digunakan di motor harian agar mesin gampang dinyalakan atau digunakan saat suhu mesin belum terlalu tinggi.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | Jip.gridoto.com |
KOMENTAR