Otoseken.id - Setiap mobil pasti akan menghasilkan gas buang atau asap yang dikeluarkan lewat knalpot.
Pada mobil dalam kondisi normal dan pembakarannya sempurna, asap knalpot biasanya tidak memiliki warna.
Asap knalpot dengan warna dan intensitas tertentu dapat menunjukkan adanya masalah pada mobil tersebut.
Tim GridOto.com kali ini akan membahas cara mendiagnosa masalah pada mobil lewat warna asap knalpot, berdasarkan referensi dari buku Auto Repair for Dummies 2nd Edition yang ditulis oleh Deanna Sclar.
Baca Juga: Perhatikan Bagian Ini Saat Meminang Mobil Bekas Berumur 10 Tahun Lebih
1. Asap warna putih
Warna asap putih merupakan pertanda uap air.
Jika Anda melihat asap putih keluar dari knalpot pada pagi hari yang dingin, itu adalah hal yang normal dan akan hilang dengan sendirinya setelah mesin telah panas.
Namun, jika asap keluar terus-menerus bahkan setelah mesin panas, bisa jadi ini pertanda adanya keretakan pada blok mesin, kepala silinder, atau kebocoran pada head gasket yang akan mengakibatkan masuknya coolant ke dalam mesin.
2. Asap warna hitam
Jika Anda mengendarai mobil tua dengan karburator dan melihat asap hitam keluar dari knalpot, ini bisa berarti rasio bahan bakar dengan udara terlalu rich dan perlu disetel, atau pelampung karburator tidak bekerja dengan baik sehingga mesin mengalami kebanjiran bahan bakar.
Rasio yang terlalu rich juga dapat terlihat dari permukaan dalam knalpot yang dipenuhi dengan endapan karbon.
Baca Juga: Cuci Mesin Mobil Bekas, Awas Korsleting, Begini Cara yang Benar
3. Asap warna biru muda atau biru tua
Asap kebiruan adalah pertanda mobil membakar oli mesin.
Hal ini terjadi karena adanya kebocoran oli ke ruang pembakaran yang dapat diakibatkan oleh kerusakan valve stem seals atau keausan pada piston ring.
4. Asap warna abu-abu
Asap berwarna abu-abu pada mobil bertransmisi otomatis merupakan tanda-tanda kebocoran dan adanya pembakaran cairan transmisi.
Biasanya hal ini juga ditandai dengan cairan transmisi berwarna gelap dan berbau seperti terbakar.
Pada mobil berusia tua, transmission vacuum modulator yang sudah rusak juga dapat menyebabkan tersedotnya cairan transmisi ke dalam mesin sehingga terbakar dan menimbulkan asap abu-abu.
Jangan Asal Tuduh Busi, Mesin Mobil Bekas Pincang Bisa Dari Sini
Otoseken.id - Mesin mobil bekas yang bermasalah berisiko membuat mobil menjadi mogok.
Salah satu kerusakan yang biasa dirasakan pengendara adalah mesin pincang.
Kondisi ini bisa dirasakan putaran stasioner mesin enggak stabil sampai adanya getaran pada mesin.
Selain itu, mesin pincang juga akan membuat konsumsi bahan bakar yang lebih boros.
Baca Juga: Perhatikan Bagian Ini Saat Meminang Mobil Bekas Berumur 10 Tahun Lebih
"Pasti banyak anggapan bahwa disebabkan dari busi yang mati, padahal belum tentu," buka Harry, Kepala Mekanik bengkel spesialis Auto Clinic di Harapan Indah, Bekasi.
"Seperti Nissan Livina lama yang merasakan mesin pincang sering diakibatkan dari selongsong cop busi yang patah," tambahnya.
Cop busi dan koil pada Nissan Livina sudah menjadi satu.
Patahnya cop busi ini diakibatkan dari plastik yang getas dan akhirnya rapuh.
Baca Juga: Nissan Terrano 2003 Bekas, Kini Hanya Rp 80 Jutaan, KingsRoad Dilego Segini
"Betul, kalau mobil sudah berumur dan mesin pincang, enggak lain masalahnya di cop busi yang patah sehingga tegangan tinggi dari koil akan bocor ke samping" tambahnya lagi.
Karena sudah menjadi satu kesatuan atau assy maka penggantian cop busi harus juga mengganti koil.
"Mau enggak mau harus diganti satu set dengan koil-nya," beber Harry.
Untuk harga baru spare part original koil assy Nissan Livina lama dijual seharga Rp 900 ribu rupiah per buahnya.
"Di bengkel sering ada koil copotan yang masih bagus, harganya Rp 450 ribu saja, tutup pria pembesut motor tua ini.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR