Otoseken.id - Seiring pemakaian, slang radiator akan getas dan mengalami kerusakan.
Slang radiator yang rusak harus diganti dengan yang baru.
Hal ini untuk menjaga komponen sistem pendingin tetap bekerja sesuai dengan fungsinya.
Sebagaimana diketahui, slang radiator yang rusak bisa menyebabkan mesin overheat ataupun slang meledak karena tekanan tinggi dan panas cairan pendingin.
Baca Juga: Ngoprek Santuy Cegah Cat Putih Mobil Bekas Jadi Kuning, Gampang Kok
Untuk menggantinya juga enggak boleh sembarangan.
Secara umum, slang radiator untuk mobil dibagi menjadi dua, yakni upper hose dan lower hose.
"Menggantinya diharuskan menguras semua air radiator dan membuka klem pengencang slang radiator," buka Harry, Kepala Mekanik bengkel spesialis Auto Clinic, Harapan Indah, Bekasi.
"Saat membuka harus hati-hati agar tidak merusak komponen lainnya sepeti radiator itu sendiri," tambah Harry.
Slang radiator juga enggak bisa subtitusi karena biasanya ukuran slang dan lekukannya dibuat berbeda antara mobil yang satu dengan mobil lainnya.
Bila dipaksakan akan menyebabkan slang tertekuk sehingga mengganggu aliran air radiator.
Untuk biaya, sebagai contoh Nissan Livina lawas di Auto Clinic dipatok biaya RP 500 ribu.
Baca Juga: Butuh Duit Segini untuk Ganti Pompa Radiator Mobil yang Rusak
Itu sudah termasuk spare part, biaya jasa penggantian slang radiator dan cairan pendingin.
Untuk air radiator membutuhkan 4 liter untuk terisi penuh.
"Klem slang radiator juga harus dicek, kalau sudah bermasalah lebih baik juga ganti dengan yang baru," tutup Harry.
Trik Ganti Ban Mobil Bekas, Wajib Dipasang di Belakang? Ini Penjelasannya
Otoseken.id - Buat pemilik mobil bekas yang ingin ganti ban, setidaknya minimal sepasang (dua buah).
Cukup menjadi banyak pertanyaan saat pemasangan ban, kondisi yang masih bagus harus di sumbu roda depan atau belakang, juga di roda penggerak atau yang berbelok.

Wibowo Santosa, pemilik bengkel spesialis Permaisuri Ban menjelaskan posisi ban mobil yang kondisinya masih bagus.
"Wajib hukumnya ban yang masih bagus dipasang di belakang, apapun jenis roda penggerak mobilnya" tegas Wibowo kepada GridOto.com.
Baca Juga: Ngoprek Santuy Cegah Cat Putih Mobil Bekas Jadi Kuning, Gampang Kok
Menurut Wibowo, ban belakang merupakan bagian yang tidak memiliki kendali ketika mobil sedang melakukan manuver.
Ban belakang sepenuhnya mengandalkan daya cengkeram tapak ban untuk menopang distribusi beban dan gaya inersia yang dihasilkan manuver mobil.
"Kalau alur ban belakang sudah tipis dan dipakai untuk bermanuver terutama di jalan licin, bisa dipastikan langsung mengalami oversteer karena tidak ada kendalinya," jelas Wibowo.
Berbeda dengan ban depan yang memiliki fungsi steering, bisa menoleransi kondisi alur tapak ban yang lebih tipis dari ban belakang.
Baca Juga: Ngoprek Santuy di Rumah, Trik Cek Busi Mobil Bekas Sendiri, Ini Caranya
"Waktu ban depan slip, masih bisa dikoreksi dengan mengatur arah ban menyesuaikan laju mobil sampai mendapatkan grip kembali," terang Wibowo.
Sedangkan ban belakang yang memiliki grip baik akan meminimalisir gaya slip dari ban depan untuk tetap mendapatkan kontrol laju mobil.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR