Otoseken.id - Rem tipe cakram memiliki kinerja jauh lebih baik jika dibandingkan dengan rem teromol.
Walau lebih baik, bukan berarti pengereman cakram tidak bisa mengalami masalah lho.
Salah satu masalah yang biasa ditemukan pengereman cakram adalah piringan cakram atau rotor yang habis.
Sebenarnya, dalam jangka waktu yang cukup lama, piringan cakram wajar mengalami keausan.
Baca Juga: Pedal Rem Mobil Bergetar Saat Diinjak? Ini Beberapa Penyebabnya
Namun, bagaimana piringan cakram yang habis lebih cepat?
/photo/2020/02/04/225980997.jpeg)
"Sebenarnya, piringan cakram itu bisa mengalami keausan, tapi kalau cepat aus berarti ada yang salah," buka Agus Woles, Kepala Mekanik bengkel spesialis X-Boost Station.
"Salah satu faktor utama piringan cakram cepat mengalami keausan adalah penggunaan kampas rem yang kurang baik," tambahnya.Kampas rem yang menjadi media gesek dengan piringan cakram terlampau memiliki bahan yang keras.
Baca Juga: Cara Mudah Mengecek Kondisi Minyak Rem Mobil, Gampang Banget
Bahan yang keras ini akan menyebabkan abrasif pada piringan cakram saat bergesekan.
Alhasil, piringan cakram akan kemakan lebih cepat akibat penggunaan kampas rem yang kurang baik.
"Sebenarnya kampas rem yang memiliki bahan lebih keras cukup baik untuk pengereman sehingga feeling pengereman jauh lebih enak sehingga banyak digunakan untuk kebutuhan performa tinggi," sebut pria yang bermarkas di Harapan Jaya, Bekasi.
Selain dari faktor penggunaan kampas rem, piringan cakram juga bisa cepat habis akibat jarangnya rem dibersihkan.
Baca Juga: 5 Langkah Mudah Buang Angin Palsu Sendirian di Sistem Rem Mobil
Debu dari kampas rem dan jalanan akan menempel di kampas rem itu sendiri sehingga membuat gesekan tinggi.
"Ada baiknya kalau mobil dipakai untuk harian, kampas rem asli bawaan mobil sudah cukup, dan jangan lupa bersihkan rem secara berkala," tutup Agus.
Ngoprek Santuy di Rumah, Tips Mudah Cek Kondisi Minyak Rem Mobil
/photo/2020/02/13/2904536135.jpeg)
Otoseken.id - Di mobil bekas, kualitas minyak rem harus diperhatikan pemilik.
Bila secara kuantitas, bisa dilihat dari tabung minyak rem yang bertulisan lower dan upper.
Kalau sudah batas bawah berarti ada sistem rem yang tidak beres seperti terjadi kebocoran.
Sementara untuk melihat kualitas minyak rem harus dengan cara membuka tutup minyak rem agar lebih teliti.
Baca Juga: Ngoprek Santuy di Rumah, Jurus Mudah Pengencangan Busi di Mobil
Kualitas minyak rem bisa turun seiring pemakaian waktu.
Sebagaimana kita ketahui, minyak rem bila turun kualitasnya ditandai dengan warnanya yang agak berubah.
"Betul, seiring pemakaian waktu suatu saat minyak rem bisa berubah warna, seperti menjadi agak keruh," buka Januadi, Technical Service Trainer Volkswagen PT Garuda Mataram Motor (GMM).
"Warna keruh ini akibat konsentrasi air yang ada di minyak rem sudah melebihi ambang batas," tambahnya.
Baca Juga: Ngoprek Santuy di Rumah, Jurus Mudah Pengencangan Busi di Mobil
Biasanya, minyak rem yang menurun kualitasnya juga akan mengurangi performa pengereman.
Hal ini karena minyak rem sudah tidak mampu lagi maksimal bekerja sebagai media tekanan hindrolik di sistem rem.
"Biasanya setiap pabrikan memiliki anjuran kapan minyak rem harus diganti," sebutnya.
Dan ada baiknya anjuran ini dipatuhi agar kinerja komponen pengereman bisa bekerja dengan baik.
Enggak panik lagi kan sob.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR