Otoseken.id - Saat mobil bekas kesayangan jarang dipakai, jangan biarkan debu menempel lama di mobil.
Dengan adanya masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ada kecenderungan mobil jarang dipakai dibiarkan lama terparkir.
Meski terlihat bersih kondisi mobil harus tetap dijaga kebersihannya, terutama dari debu yang menempel saat mobil jarang dipakai selama PSBB.
"Lapisan pernis di permukaan cat mobil sebenarnya punya pori-pori yang bisa menjadi tempat tampungan kotoran," ungkap Tommy, pemilik workshop DressUp Auto Detailer, Bintaro Permai kepada GridOto.com.
Baca Juga: Jenis-Jenis Kerusakan di Cat Bodi Mobil, Plus Solusi Memperbaikinya
Lanjut Tommy, ketika mobil terpapar panas sinar matahari pori-pori pernis cat jadi mekar.
Debu yang ada di permukaan cat mobil akan masuk ke celah pori-pori pernis cat yang sudah terbuka.
"Ketika malam atau suhu udara cenderung dingin, pori-pori yang mekar itu kembali merapat," tutur Tommy.
Disinilah masalah muncul, debu yang sudah masuk ke celah pori-pori akan ikut meresap ketika ukuran pori-pori kembali merapat.
Baca Juga: Penyebab Warna Bodi Mobil Belang Setelah di Cat Ulang
Efeknya akan muncul bintik-bintik kotor di permukaan cat dari partikel debu yang ikut terikat ke pernis mobil.
"Itu tidak bisa hilang sekadar dicuci biasa, mau tidak mau lapisan pernis harus dikikis poles pakai cairan compound untuk paint correction," ujar Tommy.
Cara Mudah Mencegah Swirl Mark di Bodi Mobil Bekas Dari Debu
Otoseken.id - Debu akan menempel di mobil bekas yang jarang digunakan dengan waktu yang lama.
Apalagi diparkirnya diruang terbuka, debu akan semakin tebal jika tidak ditutup dengan cover mobil.
Pemilik mobil saat membersihkan debu di bodi mobil terkadang tidak mengetahui cara yang benar sehingga muncul goresan halus yang disebut dengan swirl mark.
Seperti saat membersihkan debu pada bodi mobil dengan menggunakan lap biasa sehingga swirl mark sangat mudah tercipta.
Baca Juga: Cairan Disinfektan Jahat, Bahaya Kena Bodi Mobil Bekas, Cat Jadi Begini
Sebenarnya ada cara yang tepat dalam membersihkan debu agar bisa meminimalisir munculnya swirl.
"Saat lap bodi bodi yang dipenuhi dengan debu itu harus benar, salah-salah gampang muncul swirl," ucap Robby Handana Putra, Technical Advisor System X Ceramic Protection.
"Cara yang tepat kalau memungkinkan ada angin dari blower bisa digunakan untuk mengempaskan debu kasar yang menempel," tambah pria yang bermarkas di Cakung, Jakarta Timur.
Angin blower setidaknya membuat debu yang menempel tidak terlalu tebal.
Baca Juga: Noda Aspal di Bodi Mobil Bekas Hilang Pakai Minyak Tanah, Fakta atau Hoax?
Setelah itu bisa menggunakan kemoceng tapi lebih baik menggunakan bahan bulu domba.
"Kemoceng dengan bahan bulu domba ini halus dan membuat debu tidak menggores cat bodi mobil," sebutnya.
Ada juga cara agar debu-debu bisa menempel pada kemoceng.
"Agar lebih maksimal, gosok kemoceng ke plastik terus menerus sehingga muncul listrik statis," sebutnya lagi.
Listrik statis ini mampu menarik debu-debu halus sehingga tidak sampai memunculkan swirl mark.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR