Otoseken.id - Agar mesin mobil bekas tidak rusak panas berlebih atau overheat pada mesin mobil harus dihindari.
Panas ini harus diturunkan oleh sistem pendingin mesin yang salah satu komponennya bernama extra fan.
Extra fan ini merupakan kipas tambahan yang umumnya berada di belakang radiator.
Putaran kipas yang mengisap udara dari depan ini bisa menurunkan suhu air radiator.
Baca Juga: Ciri-ciri Radiator Mobil Bocor, Awas Bikin Mesin Bisa Overheat
Pada extra fan otomatis, komponen ini bekerja berdasarkan perintah yang diberikan oleh sensor sistem pendingin.
Extra fan ini akan hidup bila suhu mesin sudah lebih dari 95 derajat celcius.
"Extra fan itu juga bisa mati karena mungkin umur atau korsleting arus listrik," buka Kuntarto Rahmat, pemilik bengkel Goebuk Tune-Up di Jatinegara, Jakarta Timur.
"Walau hanya kipas, kalau komponen ini mati bisa bikin mesin overheat loh," tambahnya.
Baca Juga: Penyebab Air Radiator Pada Mobil Bekas Sering Banget Berkurang
Suhu air radiator lama kelamaan akan semakin tinggi karena tidak mendapatkan embusan angin.
Efek yang bisa dirasakan diawal adalah mesin akan overheat.
Bila terus digunakan maka mesin bisa bermasalah seperti piston yang macet pada liner silinder.
Terlebih mobil sering digunakan di dalam kota yang sering menemui macet.
Suhu mesin akan cepat sekali meninggi akibat extra fan yang mati.
Bila memang extra fan raditor sudah dideteksi mati lebih baik segera diganti dengan komponen baru.
Ini Resiko Air Radiator Mobil Bekas Telat Diganti Selain Overheat
Otoseken.id - Di radiator mobil memerlukan fluida yang biasa kita sebut dengan air radiator.
Air radiator ini tugasnya sangat vital untuk mesin yaitu menyerap panas dan membuangnya di kisi-kisi radiator.
Walau hanya bersirkulasi tapi air radiator juga memiliki umur pakai
Air radiator yang kurang bagus atau kualitasnya sudah menurun akan mengurangi efektifitasnya dalam menyerap dan membuang panas mesin.
Baca Juga: Ciri-ciri Radiator Mobil Bocor, Awas Bikin Mesin Bisa Overheat
Oleh karena itu dibutuhkan penggantian secara berkala agar kemampuan meredam panas pada air radiator tetap baik.
"Anjuran dari pabrikan air radiator diganti setiap 40.000 km sekali," buka Samsudin, National Technical Advisor Astra Peugeot.
"Bila melewati batas penggantian pastinya kualitas air radiator akan menurun," tambahnya.
Salah satu indikasi pada mesin adalah mudah terjadi overheat.
Baca Juga: Resiko Pemasangan Tutup Radiator Mobil Tidak Kencang, Ini Akibatnya
Bila mesin sudah mengalami overheat maka akan terjadi kerusakan serius pada komponen di dalamnya.
Namun, bukan hanya itu air radiator yang telat diganti juga akan memunculkan endapan di bagian kisi-kisi radiator dan water jacket.
Endapan seperti kerak ini akan muncul dan menutup jalur air radiator bersirkulasi.
"Sudah pasti efeknya air radiator bisa mampat dan penyerapan panas pada mesin bisa terhambat," wantinya.
Baca Juga: Ini Yang Terjadi Saat Extra Fan Radiator Mobil Bekas Mati
Malah dalam keadaan yang sudah sangat parah bagian jalur air pada radiator bisa mampat dan mau enggak mau radiator harus diganti dengan yang baru.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR