Otoseken.id - Walau kecil, Suzuki Carry bekas jadi solusi jika ingin memiliki sebuah minibus yang muat penumpang banyak.
Jika sobat ingin bisnis antar-jemput maupun yang sehari-hari kegiatannya di luar rumah, Carry minubus bisa jadi andalan.
Minibus ini bisa menampung 8 penumpang termasuk sopirnya, dan cukup luas ruang kabinnya.
"Walapun banyak minibus merek lainnya, tapi Carry masih banyak yang cari terutama untuk anter-jemput anak sekolah," ucap Agus Haryanto pemilik showroom mobil bekas Cemerlang di Jl. Raya Ciputat, No. 78, Tangerang Selatan, Selasa (17/11/2020).
Baca Juga: Daftar Harga Suzuki Ignis Bekas, Mini Crossover Mulai dari Rp 100 Juta
"Sedangkan untuk Carry Futura DX 1,5 bisa menampung 9 orang penumpang, karena kursi baris ketiga model hadap-hadapan," ujar Agus.
Mobil minibus Carry memiliki 2 jenis mesin, ada yang 1.000 cc dan 1.500 cc.
Berdasakan data dari pedagang harga Carry Minibus 1.000 cc tahun 1992, dijual Rp 19 juta.
Sedangkan Carry untuk tipe Futura DX 1.5 dijual Rp 29 juta untuk tahun 2003.
Baca Juga: Suzuki Ertiga 2019 Seken November 2020, Tahun Muda Dijual Cuma Rp 100 Jutaan
Berikut daftar harga Carry minibus yang berhasil GridOto.com rangkum dari pedagang mobkas wilayah Tangerang.
Tipe | Tahun | Harga |
Carry Minibus 1.000 cc | 1992 | Rp 19 juta |
Carry Futura DX 1.5 | 2003 | Rp 29 juta |
Carry Futura DRV 1.5 | 2001 | Rp 33 juta |
Carry Van 1.5 | 2004 | Rp 39 juta |
Carry Futura DX 1.5 | 2011 | Rp 50 juta |
Carry Minibus 1.000 cc | 1996 | Rp 26 juta |
Penyebabnya RPM Suzuki Ertiga Drop Saat AC Nyala, 2 Hal Ini Biangnya
Otoseken.id - Di mobil bekas ada komponen yang bernama ISC alias Idle Speed Control (di throttle body).
Komponen ini tugasnya mengatur putaran stasioner atau idle mesin.
Jika komponen ini kotor atau bermasalah, dapat menyebabkan idle mesin jadi ngaco, termasuk saat AC dihidupkan.
Lantas bagaimana dengan di Suzuki Ertiga keluaran lama maupun baru, yang di throttle body-nya tidak terdapat sensor ISC?
Baca Juga: Daftar Harga Suzuki Ignis Bekas, Budget Rp 125 Juta Bisa Dapat Tahun Segini
“Throtle body Ertiga kan sistemnya sudah throttle by wire (TWB, red), ISC-nya tidak ada lagi,” jelas Suwandi, Service Advisor bengkel resmi (beres) Suzuki Sejahtera Buana Trada (SBT) di Pulogadung, Jakarta Timur.
Masih kata pria yang akrab disapai Wandi ini, pengaturan idle mesin dikontrol langsung oleh ECU berdasarkan masukkan sensor-sensor yang ada.
Sementara untuk mengkondisikan putaran mesin saat AC dihidupkan, yang biasanya rpm akan naik sedikit dari posisi idle tanpa beban, “Itu tugasnya pressure switch AC,” jelas Wandi.
Pressure switch AC di mesin Ertiga ini terletak pada pipa freon AC (lihat gambar).
“Ketika pressure switch AC ini aktif (saat AC dinyalakan, red), ia akan kasih masukkan ke ECM, lalu ECM akan perintahkan TB untuk bekerja menyesuaikan putaran mesin,” terangnya lagi.
Jadi, bila AC dinyalakan tapi putaran mesin malah drop, “Bisa jadi pressure switch AC-nya bermasalah,” tukas Wandi.
Tapi tentunya tak hanya komponen ini yang bisa jadi biang kerok dropnya idle mesin kala AC dinyalakan.
Baca Juga: Rincian Biaya Servis Berkala Suzuki Ertiga Matik di Bengkel Resmi, Gak Lebih dari Rp 2 juta
Bisa juga karena throttle body (TB, red) sudah terlalu kotor, sehingga membuat gerak katup di dalam TB jadi seret.
Makanya TB wajib mendapat perawatan berkala, apalagi bila kita sering menggunakan bahan bakar yang kualitasnya kurang baik.
“Di beres Suzuki, TB selalu kami bersihkan setiap 10.000 kilometer,” beber Wandi.
Nah, penasaran kan bagaimana cara perawatan TB ini? Simak ulasan lengkapnya di Tabloid OTOMOTIF minggu depan ya!
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR