Otoseken.id - Umumnya mobil-mobil tua tahun 90-an seperti Toyota Corolla, Starlet, Honda Civic Nouva dan sebagainya, jadi alternatif untuk membeli mobil dengan budget yang terbatas.
Namun lain halnya jika mobil-mobil tua tahun 90-an dengan kondisi yang bagus, bisa punya daya tarik tersendiri untuk bernostalgia dan terasa lebih ekslusif lantaran jarang beredar di jalan raya.
Seperti mobil-mobil simpanan yang terawat dengan baik, sudah hal yang wajar jika harganya pun jauh di atas pasaran.
Bimo Maliki selaku owner showroom spesialis mobil lawas Malique Selatan Djakarta di Blok M Mal mengatakan, efek nostalgia menjadi alasan utama popularitas mobil-mobil tersebut.
Baca Juga: Kumpulan Mobil Antik 'Mejeng' di Showroom Malique Selatan Djakarta
"Dulu waktu zaman muda mungkin punya mobil ini, atau bahkan gak sempat punya karena belum punya uang. Nah sekarang begitu sudah punya uang, orang mulai cari unitnya lagi. Istilahnya ajang balas dendam lah," Buka Pria yang disapa Maliki.
Ia pun memprediksi bahwa tren mobil Jepang lawas tahun '90-an masih akan berlanjut hingga 2021 mendatang.
Dengan tambahan beberapa mobil lainnya dari era tersebut seperti Mitsubishi Eterna, dan mobil dari dekade yang lebih lama yaitu '80-an seperti Honda Civic Wonder.
Maliki juga mengatakan bahwa harga mobil-mobil Jepang era '90-an akan semakin tinggi tahun depan.
Baca Juga: Mitsubishi New Eterna GT-i, Tenaga 145 DK Melesat Sampai 220 Km/jam
"Apalagi akhir-akhir ini makin banyak selebriti yang main mobil '90-an seperti Toyota Starlet Kotak," ujar Maliki.
"Kalau terus begitu tahun depan bisa makin ‘digoreng’ lagi harganya," imbuh pria yang sempat mengoleksi Honda Civic Estilo itu.
Tapi tidak hanya mobil asal pabrikan Jepang, Maliki juga memprediksi bahwa mobil '90-an asal Eropa juga akan mengalami kenaikan popularitas tahun depan.
"Selain yang memang sudah populer seperti Mercy Tiger (Mercedes-Benz W124) atau BMW E36 Seri-3, akhir-akhir ini mulai banyak juga yang cari BMW Z3," jelasnya.
Baca Juga: Suzuki Esteem 1.3 A/T 1994, Kondisi Antik Odometer Cuma 29 ribuan Km
Harga mobil lawas pabrikan Jepang yang semakin menggila serta mulai jenuhnya konsumen dengan mobil lawas ‘Jepangan’ menjadi alasannya.
"Orang sudah mulai banyak yang jenuh. Prediksi saya tren-nya tetap sama yaitu mobil lawas '90-an, tapi pindah kemungkinan besar kembali ke mobil-mobil Eropa," jelas Maliki.
"Tapi ya namanya tren memang dari dulu juga begitu sih, seperti siklus,” Tutup Maliki, owner showroom spesialis mobil lawas Malique Selatan Djakarta di Blok M Mal, Jakarta Selatan.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR