Otoseken.id - KIA Rio Platinum dan Hyundai Grand Avega sama-sama melakukan penyegaran di 2015 lalu membuat brand asal Korea Selatan ini ikut meramaikan pasar hatchback.
KIA Rio dan Hyundai Grand Avega sama-sama hatchback dengan kapasitas mesin berkapasitas 1.400 cc.
Desain depan KIA RIO sebagai kembaran Hyundai Grand Avega ini ternyata sangat menyegarkan. Grille tiger nose diberi penyesuian minim, sedangkan gril radiator dibuat lebih besar sambil mengecilkan rumah fog lamp dan memberi garnis.
Desain bumper belakang KIA Rio Platimum terlihat jauh lebih baik, lampu belakang minus LED bar seperti versi global.
Baca Juga: Daftar Harga Honda Jazz 2006 Januari 2021, Rp 75 Juta Dapat Tipe Ini
Sedangkan Hyundai Grand Avega facelift 2015 menawarkan transmisi otomatis dengan jenis CVT (Countinuously Variable Transmission).
Di sektor mesin, KIA Rio menanmkan mesin Gamma 4-silinder 1.396 cc DOHC Dual CVVT (Continuous Variable Valve Timing), tenaganya mencapai 107 dk di 6.300 rpm, dan dan torsi 135 Nm.
Tenaga tersebut dipadukan ke transmisi otomatis 4-percepatan dengan sportmatic.
Sementara Hyundai Grand Avega ditanam mesin Kappa 1.368 cc dengan dual CVVT (Continuous Variable Valve Timing).
Baca Juga: Daftar Harga Toyota Yaris 2018 Januari 2021, Tipe G M/T Mulus Dilepas Rp 100 Jutaan
Tenaga di Grand Avega mencapai 100 dk di 6.00 rpm dan torsi 133 Nm pada 4.000 rpm.
Di atas kertas memang KIA Rio unggul soal tenaga dan torsi dibandingkan Grand Avega, tapi ternyata akselerasi 0-100 km/jam lebih unggul Grand Avega.
Tes yang dilakukan tim OTOMOTIF, 0-100 km/jam di Grand Avega tercatat 12,3 detik, sedangkan di KIA Rio Platinum 12,9 detik.
Tapi soal efisiensi BBM, KIA Rio Platinum unggul, di rute dalam kota didapat 12,3 km/liter, sedangkan Grand Avega 11,5 km/liter di rute dalam kota.
Baca Juga: Cari Small Hatchback Non-LCGC? Nissan March Bekas Mulai dari Rp 70 Jutaan
Sedangkan di rute tol, KIA Rio mendapat 17,5 km/liter, sedangkan Grand Avega mampu meraih 24,4 km/liter.
Ini karena karakteristik transmisi CVT di Grand Avega yang mampu menjaga rpm mesin rendah, sehingga konsumi BBM bisa irit, namun untuk akselerasi, matik konvensional unggul.
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR