Otoseken.id - Di pasaran mobil bekas (mobkas), MPV bekas favorit pilihannya ada Nissan Serena karena punya keluasan kabin yang baik dan cukup mewah.
Nissan Serena C24 merupakan Serena generasi kedua yang hadir di Jepang pada tahun 1999 namun baru masuk ke Indonesia pada tahun 2004.
Masuk ketogri high MPV, menjadikan Nissan Serena memiliki ruang kaki dan ruang kepala yang luas.
Apalagi sliding door (pintu geser) yang memudahkan penumpang baris kedua untuk keluar dan masuk.
Baca Juga: Daftar Harga Nissan Grand Livina 2011 April 2021, Tipe 1.5 SV Jadi Yang Termurah
Nissan Serena generasi kedua (C24) menanamkan mesin 4 silinder 1.998 cc yang responsif untuk ukuran MPV bongsor.
Akselerasi 0-100 km/jam diraih dalam waktu 11,7 detik. Suspensinya juga empuk, namun kerap membuatnya limbung saat bermanuver.
soal konsumsi bahan bakarnya untuk rute luar kota 10,6 km/liter, sedangkan rute dalam kota diperoleh 8,6 km/liter.Nah teman Otoseken yang tertarik membeli Nissan Serena C24 bekas, ada 3 point yang perlu diperhatikan.
Baca Juga: Daftar Harga Nissan Evalia 2013 April 2021, MPV Pintu Geser Rp 80 Juta
1. Swing lower arm
Swing lower arm merupakan salah satu komponen kaki-kaki, periksa komponen swing lower arm terutama Serena yang sudah berusia di atas 5 tahun.
Usia dan kondisi jalan yang rusak bisa menurunkan kinerja peranti ini.
2. Catalytic converter
Selanjutnya mengecek catalytic converter, komponen ini berfungsi untuk mengurangi emisi gas buang pada knalpot mobil.
Calatytic converter dapat menyaring gas racun dari emsisi seperti hidro carbon (HC), karbon monoksida (CO), dan nitrogen oksida (NOx).
Periksa apakah komponen penekan emisi tersebut tersumbat atau tidak.
Baca Juga: Lower Arm Nissan Grand Livina Bermasalah, Pengemudi Bakal Rasakan Gejala Ini
3. Head rest monitor
Perangkat hiburan ini tidak ada salahnya untuk diperiksa juga, head rest monitor untuk baris kedua.
Cek jika monitor Nissan Serena masih menyala dan bisa menampilkan gambar.
Teman Otoseken yang tertarik beli Nissan Serena C24, harga pasaran untuk tahun 2004 sudah di angka Rp 50-60 juta, sementara tahun 2012 seharga Rp 140 jutaan.
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR